Sikapi Potensi Gempa Megathrust, FPRB Tanjung Benoa Gelar Simulasi Libatkan Ratusan Masyarakat

 Sikapi Potensi Gempa Megathrust, FPRB Tanjung Benoa Gelar Simulasi Libatkan Ratusan Masyarakat

Siswa dari SMPN 3 Tanjung Benoa, Kuta Selatan, lari berhamburan saat digelar simulasi mandiri gempabumi dan tsunami, Selasa 10 September 2024.

MANGUPURAbaliprawara.com

Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kelurahan Tanjung Benoa, menggelar simulasi mandiri gempabumi dan tsunami, Selasa 10 September 2024. Simulasi yang melibatkan masyarakat tanjung Benoa ini, dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk memperkuat ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami yang mungkin terjadi. Ini juga sebagai upaya menyikapi potensi gempa megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang diperkirakan akan berdampak besar bagi masyarakat.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tanjung Benoa, Dr. I Wayan Deddy Sumantra, S.Sn., M.Si., mengatakan, simulasi ini merupakan upaya untuk menyikapi potensi gempa megathrust yang diisukan mencapai Magnitudo 9.0 atau dari pemodelan di Tanjung Benoa mencapai Magnitudo 8,5.

Simulasi ini kata Deddy, diikuti sebanyak 850 orang peserta dari unsur pentahelix yang merupakan basis kekuatan atau ketangguhan bencana.  Yakni, unsur pemerintah adat, tanjung benoa dan Tengkulung, Bakamda, Pecalang, LPM, Karang Taruna, kurang lebih ada 75 orang. Unsur dunia usaha, berkolaborasi dengan hotel di Tanjung Benoa, terkait dengan tempat evakuasi sementara (TES). Adapun tiga hotel yang digunakan sebagai TES yakni, Grand Mirage Resort, ION Bali Benoa Hotel, dan The Sakala Resort.

Dari unsur sekolah, pihaknya melibatkan 3 sekolah di Tanjung Benoa. Yakni, SD 1 Tanjung Benoa sebanyak 200 orang, SD 2 Tanjung Benoa 200 orang, dan SMPN 3 Tanjung Benoa sebanyak 250 orang Selain siswa guru dan pegawai juga. “Dari semua itu yang terlebih mencapai 850 orang,” katanya saat ditemui di command center kelurahan Tanjung Benoa.

Ketua FPRB Tanjung Benoa, Dr. I Wayan Deddy Sumantra, S.Sn., M.Si., bersama tim saat di command center Kelurahan Tanjung Benoa.

Kedepan, ia ingin melakukan kegiatan semacam seperti ini secara serentak dengan diikuti seluruh masyarakat. Setelah Hari Raya Galungan, pihaknya akan melakukan roadshow ke banjar-banjar terkait rencana itu. “Ini bukan main-main, tolong jangan dipandang sebelah mata. Walaupun simulasi, tapi kita secara geografis berpotensi dan kita tidak bisa mengelak terhadap ancaman bencana yang kita tidak tahu kapan terjadi. Karena kita diapit dua lempeng benua zona megathrust,” tegasnya.

See also  Unud Terima Trophy dan Piagam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

Dari 62 desa di Badung, saat ini sudah terbentuk 59 komunitas tangguh bencana melalui FPRB. Karena itu ia mengajak seluruh pihak  resiliensi di desa masing-masing, karena akan berdampak pada Badung dan kunjungan pariwisata. Hal itu telah dibuktikan FPRB Tanjung Benoa, kegiatan tersebut mendapatkan pengakuan dunia yang sekaligus meningkatkan kunjungan kepariwisataan. Tanjung Benoa kini dikenal bukan semata karena destinasi wisata tirta, tapi destinasi wisata berbasis mitigasi, edukasi dan kebencanaan. Banyak delegasi dan peserta event internasional yang berkunjung ke Tanjung Benoa.

Dwi Hartanto, Selaku Ketua informasi Gempabumi dan tsunami BMKG Wilayah III Denpasar.

Sementara itu, Dwi Hartanto, Selaku Ketua informasi Gempabumi dan tsunami BMKG Wilayah III Denpasar, menyampaikan, kegiatan hari ini adalah kegiatan simulasi kebencanaan gempa bumi megathrust di Selatan Bali. Pihaknya dari BMKG memberikan warningnya, simulasinya kekuatan gempatnya di mana. Kegiatan ini lanjut dia, rutin digelar di Tanjung Benoa. 

“Yang disimulasikan tadi kita melakukan simulasi gempa bumi dan tsunami. Peringatan dini gempa bumi 8.5 dan dilanjutkan peringatan dini tsunami. Harapannya supaya masyarakat bisa siap siaga kalau misalnya terjadi gempa bumi yang sesungguhnya bisa paham dimana lokasi evakuasi mandiri,” harapnya.

Pranata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Badung, Wayan Netra.

Pada kesempatan sama, Pranata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Badung, Wayan Netra, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan seperti ini kata dia, tentunya sangat bermanfaatkan dan mengedukasi masyarakat terkait gempabumi dan tsunami, apalagi adanya informasi terkait megathrust.

Untuk itu, yang perlu dilakukan, bagaimana elemen masyarakat bisa siaga bencana salah satunya adalah melaksanakan simulasi secara berkala. “Mari kita bersama, saling berkolaborasi antara unsur pentahelix. Baik media, pengusaha, akademisi, masyarakat, dan pemerintah,” ajaknya. (MBP)

See also  tiket.com Ajak Masyarakat Telusuri Destinasi Cantik di Dunia dengan Lebih Ekonomis bersama Gelaran Tiket Travel Sale 
Simulasi mandiri gempabumi dan tsunami, Selasa 10 September 2024.

redaksi

Related post