Sispala Wira Satya Mandala Gelar Pengabdian Pelestarian Desa Wisata di Paras Petanu Gianyar

Sispala Wira Satya Mandala SMAN 1 Kuta menggelar Pengabdian Pelestarian Desa Wisata, di Paras Petanu, Kedisan Tegallalang, Gianyar. (ist)
GIANYAR – baliprawara.com
Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian alam dan lingkungan, Sispala Wira Satya Mandala SMAN 1 Kuta menggelar Pengabdian Pelestarian Desa Wisata bertema “Meninggalkan Jejak Bermakna di Desa Wisata”. Kegiatan yang berlangsung di Paras Petanu, Kedisan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali 18–19 Oktober 2025 ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai jenjang kelas, mulai dari kelas X hingga XII SMA.
Kegiatan yang dipimpin oleh Ketua Panitia Alexander Saiful Rizal (Alex) dan Ketua Umum Komang Jennifer Candra Dewi (Jennifer) ini merupakan bagian dari rangkaian Funcamp Wira Satya Mandala 2025. Acara ini juga berada di bawah bimbingan Pembina Organisasi Ida Bagus Narayana (Narayana) yang selalu menekankan pentingnya harmoni antara manusia dan alam.
Dalam kegiatan kali ini, Sispala Wira Satya Mandala tidak sekadar berkemah untuk bersenang-senang. Mereka menjadikan momentum tersebut sebagai wadah pengabdian kepada lingkungan. Aksi nyata dilakukan melalui penanaman pohon mejegau, penuangan ekoenzym, serta penyerahan tong sampah pemilahan kepada pihak pengelola Desa Wisata Paras Petanu.
Kegiatan ini dibuka secara resmi melalui upacara pembukaan yang dilaksanakan di area Camp Ground Paras Petanu dan dihadiri oleh perwakilan pengelola desa wisata, anggota aktif, calon anggota, serta pembina organisasi. Setelah seremonial, dilanjutkan dengan simbolis penyerahan bibit, tong sampah, dan ekoenzym yang langsung diikuti dengan kegiatan penghijauan.
Menurut Alex selaku ketua panitia, seluruh peserta diajak untuk tidak hanya menanam pohon secara fisik, tetapi juga menanam nilai-nilai pelestarian di dalam diri masing-masing. “Kami ingin kegiatan ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tapi benar-benar meninggalkan dampak positif bagi alam dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Pengabdian ini juga menjadi ajang pertemuan dan keakraban antara anggota aktif dan calon anggota baru. Melalui kegiatan Funcamp, para peserta belajar bekerja sama, saling mendukung, serta mempererat rasa kebersamaan di tengah suasana alam terbuka.
Kegiatan ini sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana, konsep keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan lingkungan. Sispala Wira Satya Mandala menegaskan bahwa setiap program organisasi harus memberikan manfaat, baik bagi individu, komunitas, maupun alam sekitar.
Selain kegiatan utama berupa pelestarian alam, peserta juga mengikuti kegiatan edukatif dan rekreatif yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. “Kami percaya bahwa generasi muda punya peran penting menjaga kelestarian Bali agar tetap hijau dan lestari,” tambah Jennifer.
Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. SMA Negeri 1 Kuta menjadi pendukung utama, memberikan ruang dan dukungan penuh bagi kegiatan positif siswanya. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat sponsor dari sejumlah lembaga dan perusahaan. Para sponsor turut membantu dalam bentuk donasi fasilitas pendukung, termasuk tong pemilahan sampah yang disumbangkan langsung oleh alumni. Dukungan ini menjadi bukti bahwa semangat kepedulian terhadap lingkungan mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pelaku usaha.
Di penghujung acara, para peserta mengadakan sesi refleksi bersama. Mereka menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi positif yang menanamkan nilai tanggung jawab terhadap bumi.
Menurut Narayana selaku pembina organisasi, kegiatan ini merupakan cerminan semangat Sispala yang sesungguhnya, tidak hanya tangguh di alam bebas, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan jiwa pelestari lingkungan. “Kami ingin anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, yang memahami bahwa mencintai alam berarti menjaga masa depan,” ujarnya.
Para peserta berharap upaya kecil mereka di Paras Petanu bisa memberi dampak jangka panjang. Penanaman pohon dan penggunaan ekoenzym diharapkan mampu menjaga kebersihan air sungai serta memperkaya ekosistem di kawasan tersebut.
Dengan semangat Bakti untuk Ibu Pertiwi, Sispala Wira Satya Mandala berkomitmen untuk terus menumbuhkan kesadaran lingkungan melalui aksi nyata. Melalui kegiatan ini, para siswa membuktikan bahwa pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab orang dewasa, melainkan tugas bersama lintas generasi.
Harapannya, suatu saat ketika mereka kembali ke Desa Wisata Paras Petanu, mereka akan menemukan pepohonan yang tumbuh subur, udara yang segar, air yang jernih, dan lingkungan yang tetap indah, simbol dari jejak bermakna yang telah mereka tinggalkan. Dengan semangat Salam Lestari, generasi muda Sispala Wira Satya Mandala meneguhkan langkahnya: terus menjaga bumi, menebar kehidupan, dan menanam harapan demi Bali yang hijau dan berkelanjutan. (MBP)