Skrining HIV/ AIDS, 50 Warga Binaan Rutan Negara Diambil Sample Darah
JEMBRANA – baliprawara.com
Menjalankan fungsi sebagai rumah perawatan warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara, memiliki peran penting dalam peningkatan derajat kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satunya dengan melaksanakan skrining penyakit menular (HIV/ AIDS). Bekerjasama dengan Puskesmas I Negara, Kamis 24 Februari 2022, dua orang petugas Kesehatan (perawat) Rutan Kelas IIB Negara melakukan pengambilan sampel darah pada 50 orang WBP baru, selama enam bulan terakhir.
Kegiatan Mobile VCT ini, merupakan program Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dengan melaksanakan skrining HIV ke populasi-populasi kunci, salah satunya Rutan Kelas IIB Negara. Pengambilan sampel ini diawali dengan pendataan diri WBP. Setelah itu WBP diberikan tabung EDTA yang telah diberi label atau inisial nomor. Setelah itu WBP suntik untuk pengambilan spesimen darah sebanyak kurang lebih 2-3 cc dan ditempatkan di dalam tabung EDTA yang telah diberi label.
Pemberian label dilakukan dengan pemberian nomor urut pada tabung untuk menghindari terjadinya kesalahan identitas dengan sampel. “WBP merupakan salah satu target populasi kunci menuju Indonesia 3-0 Tahun 2030 sehingga ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan zero kasus baru di Rutan Negara,” Papar Juli Tresna, perawat Rutan Kelas IIB Negara.
Berbagai jenis ekspresi WBP terlihat ketika disuntik, dari yang berani hingga ketakutan. “Awalnya saya takut disuntik pake jarum tapi setelah disuntik ternyata tidak terlalu sakit. Ya harus berani disuntik biar tahu sehat apa tidak,” kata salah seorang WBP berinisial Tuan M.D.
Selanjutnya 50 spesimen darah dikirimkan ke Puskesmas I Negara untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada petugas Kesehatan. Petugas Kesehatan akan mengkonseling WBP terkait hasil pemeriksaan secara personal/ rahasia.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk menyampaikan bahwa dengan kondisi beberapa Lapas/Rutan over kapasitas, tentunya dapat menimbulkan penyakit-penyakit seperti TBC, HIV dan yang lainnya. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk bisa dilakukan secara rutin. “Tentunya kegiatan ini untuk deteksi dan antisipasi penyakit kepada WBP dan bila didapati narapidana yang positif akan dilakukan tes lebih lanjut dan diberikan obat khusus,” ucap Jamaruli. (MBP)