Soal Wisata Halal, Menparekraf Sepakat Pariwisata Bali Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal
DENPASAR – baliprawara.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan konsep pengembangan pariwisata Bali kepada Pemerintah Provinsi Bali. Penegasan inipun menjawab kecurigaan publik bahwa kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno ke Bali, Senin (28/12) terkait upaya melancarkan agenda pengembangan destinasi wisata halal di Bali.
“Seperti disampaikan pak Gubernur, di Bali pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Selesai pembicaraan, kita semua sepakat. Jadi kita serahkan semuanya ke Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur. Bersama Pak Kadis dan stakeholder di sini yang akan menentukan, kita akan mendukung saja dan siap mensupport,” tegasnya dalam kunjungan di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Putu Astawa menegaskan branding Bali adalah pariwisata budaya mengusung kearifan lokal Tri Hita Karana dengan nilai-nilainya Sad Kerthi. “Kita ramah dengan wisatawan dari manapun. Hasil survei 65% wisatawan ke Bali tertarik dengan wisata budaya bali. Masalah ramah, dengan wisatawan manapun kita harus siap,” tegasnya saat turut hadir di Gedung Dharma Negara Alaya.
Terkait kunjungan wisatawan, Putu Astawa menerangkan per tanggal 17 Desember 2020 tercatat sebanyak 250 ribu wisatawan ke Bali. Wisatawan timur tengah yang notabene beragama mayoritas Islam sebanyak 5%. “Kita mencatat, baik melalui dari darat, laut, maupun udara kurang lebih 250-an ribu. Wisatawan timur tengah yang datang ke Bali kurang dari 5 %. Puncaknya tanggal 24 Desember kemarin, mencapai 10 ribu per hari, di hari-hari biasa 7 ribu, 8 ribuan kunjungan,” tandasnya. (MBP)