Sop Kepala Ikan Mr. Dwi, Selalu Dicari Pecinta Kuliner

 Sop Kepala Ikan Mr. Dwi, Selalu Dicari Pecinta Kuliner

Setyo Dwi, pemilik Warung Sop Kepala Ikan Mr. Dwi, saat menyiapkan hidangan.

MANGUPURA – baliprawara.com

Mengisi liburan sambil kulineran, Sop Kepala Ikan Mr. Dwi, yang berada di kawasan pasar senggol Kuta, Jalan Blambangan, sangat cocok untuk dikunjungi. Warung berukuran kecil ini, setiap hari selalu ramai pengunjung. Bahkan banyak dari pengunjung, rela antri untuk bisa menikmati hidangan dengan cita rasa lezat ini.

Meski cukup dikenal di kalangan pecinta kuliner, namun Sop Kepala Ikan Mr. Dwi ini, ternyata sudah 5 kali berpindah tempat. Pertama, di kawasan Gelael supermarket, kemudian berpindah ke Jalan Raya Kuta, Jalan Bakung Sari, kembali lagi ke Jalan Raya Kuta, dan terakhir di pasar senggol Kuta di Jalan Blambangan.

Menurut penuturan pemilik warung, Setyo Dwi, semula usahanya ini didirikan atas hobi memasak yang digeluti saat menjadi mapala (mahasiswa pecinta alam). Berbekal hal itu, ia kemudian memberanikan diri membuka usaha ini.

Pria kelahiran Kayumas Denpasar ini menceritakan, saat awal memulai berjualan, para pelanggannya sebagian besar berasal dari kalangan surfer. Dari sana, semakin lama, sop kepala ikan racikannya itu, kemudian semakin dikenal oleh masyarakat Kuta. 

Karena dirinya kebetulan merupakan orang yang suka surfing, dulu cukup banyak pelanggannya yang berasal dari pemain surfing. Hal itu kemudian terus berkembang dari mulut ke mulut dan eksis sampai saat ini. “Saya senang jika masyarakat semakin banyak yang suka ikan. Ikan itu bagus untuk nutrisi otak, dagingnya mantap dan segar,” ungkapnya.

Untuk sajian yang ditawarkan, Ia memilih sup kepala ikan sebagai menu makanannya, karena untuk memperoleh daging ikan, cukup sulit dan harganya yang cukup mahal. Sementara, saat berkunjung ke Pelabuhan Benoa, ia melihat cukup banyak kepala ikan yang terbuang saat di-fillet untuk diekspor.

See also  Gempa M 6,1 di Sumbar, 7 Orang Meninggal dan 5000 Warga Mengungsi

Melihat hal itu, ia kemudian memanfaatkan kepala ikan tersebut untuk diolah menjadi menu makanan sup. Menu ikan yang diolah dan disajikannya relatif berbeda-beda, tergantung yang diperoleh dari hasil fillet di Pelabuhan Benoa. “Intinya, semua ikan laut. Kadang kerapu, salmon, dan yang paling sering dan paling enak itu barramundi,” bebernya.

Kendati Setyo Dwi berstatus sebagai pemilik usaha, ia selalu terjun langsung memasak di usahanya. Ia beralasan agar makanan yang disajikan dapat dirasakan afdol dan mantap. Walaupun ia sendiri memiliki 3 orang anak buah yang membantunya selama ini. Dalam sehari, ia mengaku bisa menghabiskan 30-50 kg kepala ikan dengan jumlah 100 porsi. 

Harga satu porsi sup kepala ikan termasuk nasi dan minum (bebas pilih) juga relatif terjangkau yaitu Rp 40 ribu. Berdiri sejak tahun 2000-an, usaha ini tidak pernah sepi pembeli.

Dibuka mulai jam 9 pagi, makanan di warung ini sudah ludes jam 2 siang. Selain dari makanan, daya tarik tempat ini juga terletak pada keramahan dan kekocakan sang pemilik, Setyo Dwi. Hal ini menjadi nilai lebih, karena selain pulang dengan perut kenyang, pengunjung juga dapat merasa senang. (MBP)

 

redaksi

Related post