Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Rai Mantra: Penting Pendekatan Holistik Menjawab Permasalahan Masyarakat

 Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Rai Mantra: Penting Pendekatan Holistik Menjawab  Permasalahan Masyarakat

Anggota DPD RI IB Rai Mantra saat sosialisasi empat pilar MPR di Desa Seraya Tengah Karangasem.

KARANGASEM – baliprawara.com

Anggota DPD RI Perwakilan Provinsi Bali yang juga sekaligus anggota MPR RI, Dr. I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Banjar Bena Sari, Desa Seraya Tengah, Kabupaten Karangasem.

Sosialisasi tahap V ini dihadiri oleh Perbekel, Wakil Bendesa, Kepala Dusun, Babinsa serta tokoh masyarakat Desa Seraya Tengah.
Dalam sambutannya, Wakil Bendesa Seraya, Wayan Puspa Sedana mengatakan bahwa Desa Seraya merupakan kepalanya Pulau Bali.
Seraya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Surya” yang berarti matahari.
“Benar saja letak geografis kami tepat di arah terbitnya matahari, sehingga kerap disebut sebagai kepalanya Bali. Ada juga yang mengatakan Seraya berasal dari akar kata ‘Sirah’ yang artinya kepala dan ‘Ia’ yang artinya dia,” jelasnya.

Ditambahkan, sebagai kepalanya Pulau Bali, Seraya sudah tentu menjadi sorotan terdepan dari pulau-pulau tetangga di kawasan Timur.
Namun, pada faktanya, Seraya masih dihadapkan pada berbagai permasalahan serius, mulai dari akses terhadap pendidikan yang berkualitas, ketersediaan air bersih, hingga kesiapsiagaan bencana.

Sementara itu Perbekel Desa Seraya Tengah, I Wayan Dandri mengatakan hampir 60% KK yang ada di Desa Seraya Tengah masih berada di bawah garis kemiskinan. Ia juga menambahkan kondisi sarana fisik desa yang jauh dari kata layak.

Menanggapi hal tersebut, Rai Mantra mengatakan pentingnya kebijakan yang berpijak pada nilai-nilai Empat Pilar MPR RI.

“Nilai-nilai 4 Pilar MPR RI tidak hanya menjadi pedoman normatif, tetapi juga pedoman etis dan konstitusional yang mengarahkan kebijakan publik yang berkeadilan,” jelasnya.

Rai Mantra juga menekankan pentingnya pendekatan multisektor dan holistik dalam menjawab berbagai permasalahan yang terjadi. “Kami melihat kata kuncinya ada pada kolaborasi, tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu dua pihak, dibutuhkan kebersamaan di dalamnya,” tambah mantan Walikota Denpasar dua periode ini.

See also  Tradisi Mekotek Desa Munggu Dipercaya Sebagai Penolak Bala yang Pantang untuk Tidak Digelar

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI merupakan bagian dari tugas konstitusional anggota MPR RI dalam memasyaratkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Keempat pilar ini merupakan pondasi nilai, kesadaran kolektif dan arah moral yang menuntun bangsa Indonesia tetap berdiri teguh sebagai bangsa yang bersatu, adil, dan berdaulat.
“Pemahaman dan penghayatan Empat Pilar MPR RI ini menjadi pondasi utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah tantangan zaman,” ujarnya.

Dikatakan pula, sosialisasi untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan
ini perlu dilakukan secara masif hingga ke akar rumput.
Masyarakat desa merupakan tempat di mana nilai-nilai kehidupan berbangsa tumbuh dan berkembang.

“Melalui semangat gotong royong, persatuan, dan toleransi yang begitu kuat mengakar di masyarakat saya yakin bangsa dan negara ini akan berdiri semakin kokoh. Perubahan dan kekuatan bangsa ada di lapisan terbawah (akar rumput) karena denyut kehidupan kebangsaan sejatinya ada di masyarakat,” ujar Rai Mantra.

Karena itu perlu pendekatan yang lebih masif dan intens dalam mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan Empat Pilar ini, tidak hanya secara formal juga penting pendekatan berbasis budaya (lokal) agar masyarakat mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. (MBP2/r)

Redaksi

Related post