SPAM Ayung Masuk Pre-market Sounding Proyek KPBU Sektor Perairan
DENPASAR – baliprawara.com
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ayung, Bali, kini memasuki tahapan pre-market sounding atau persiapan penjajakan awal minat pasar. Kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketertarikan investor dalam dan luar negeri dalam membiayai proyek strategis penyediaan air minum untuk wilayah Bali Selatan itu dilaksanakan atas kerjasama Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR RI dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) – Jepang, Kamis, 7 Desember 2023, bertempat di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Bali, I Ketut Arnawa yang hadir mewakili Kepala Bappeda Provinsi Bali dalam pertemuan itu, yang ditemui di Kantor Bappeda Provinsi Bali di Denpasar, Jumat, 8 Desember 2023 mengatakan, sesuai dengan surat undangan Direktur Pengembangan Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Pembiayaan Dirjen DJPI Kementerian PUPR RI, latar belakang dilaksanakannya pre-market sounding ini ada empat.
Pertama, beberapa waktu yang lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah menetapkan skema pembiayaan proyek ini adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kedua, melalui skema KPBU tersebut diharapkan pada triwulan pertama tahun 2024, sudah bisa dilakukan lelang untuk mendapatkan investor yang memenuhi seluruh ketentuan dan persyaratan yang ditentukan untuk mengerjakan proyek ini. Arnawa tidak menyebutkan nilai investasi untuk proyek ini.
Ketiga, dengan adanya proyek ini diharapkan akan ada peningkatan target pencapaian pemenuhan akses air minum perpipaan di Indonesia yang saat ini berada pada kisaran 20%, peningkatan kapasitas tampung air di Indonesia yang saat ini baru mencapai 58 meter kubik per kapita per tahun, sekaligus sebagai upaya percepatan implementasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sektor Air di Indonesia.
Keempat, dengan dibangunnya SPAM Ayung ini kebutuhan air minum masyarakat yang berada di kawasan Sarbagita dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut Ketut Arnawa, pre-market sounding ini berhasil menarik minat banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri. Khusus untuk SPAM Ayung ada 6 perusahaan atau investor tingkat dunia berasal dari China, India, Filipina, Jepang dan Indonesia yang berminat. Hal itu terlihat dari kehadiran para investor dalam kegiatan yang diberi nama One on One Meeting (OOM) dimana Bappeda Provinsi Bali menjadi salah satu narasumbernya. (MBP/r)