Suasana Berbeda Saat Perayaan Imlek di Karangasem
AMLAPURA – baliprawara.com
Suasana berbeda terlihat di jalan Gajah Mada kabupaten Karangasem sejak beberapa hari terakhir. Tentu saja, untuk pertama kalinya dalam perayaan Imlek 2574, tahun 2023 ini, warga keturunan Tionghoa di Karangasem, merayakan imlek dengan pemasangan puluhan lampion. Pemasangan lampion di sepanjang jalan Gajah Mada Karangasem ini, dilakukan setelah selama tiga tahun dilanda pandemi Covid-19, dan tidak bisa merayakan Imlek.
Ketika melintas di sepanjang jalan Gajah Mada, di saat menengok ke atas, terlihat puluhan Lampion Merah bergelantungan, berjajar. Lampion ini terpasang terbentang menyeberangi jalan raya, di antara toko-toko di sana.
Meski lampion tersebut tidak dipasangi bola lampu sehingga di malam hari tidak menyala. Namun pemasangan lampion ini terlihat meriah dan menunjukkan suasana imlek.
Menurut Ketua Inti (Indonesia Tionghoa) Cabang Karangasem Thomas Baskara, perayaan Imlek tahun 2023, mulai terasa setelah tiga tahun tanpa perayaan sejak 2020-2022, karena Covid-19.
Pemasangan lampion tahun ini memang tidak menggunakan lampu. Namun tahun depan, lampu akan dipasang, agar terlihat lebih meriah sata malam hari.
“Pemasangan lampion ini, merupakan instruksi, agar pasang lampion di seluruh Indonesia. Untuk lampion tanpa bola lampu, memang benar, di tahun depan akan kami pasang agar lebih meriah lagi,” ucapnya.
Mengingat di Karangasem tidak ada kelenteng, maka kata Thomas Baskara perayaannya, terpusat di Vihara Buddha Rattana, Amlapura. Bertepatan puncak Imlek, toko-toko milik warga Tionghoa di Amlapura masih buka normal. (MBP6)