Sustainable Fashion Fest 2024, Meningkatkan Kesadaran Dampak Lingkungan dari Industri Fesyen
MANGUPURA – baliprawara.com
Limbah yang dihasilkan industri fesyen di Indonesia berpotensi mencapai 39.000.000 ton per tahunnya. Dari jumlah itu, hanya 12% yang didaur ulang, sedangkan sisanya lebih banyak dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dibakar karena limbah kain dianggap sebagai limbah residu.
Belum lagi soal kesejahteraan pekerja di dalamnya, termasuk risiko kesehatan yang mereka alami. Kenyataan ini yang ingin harus dihapuskan, salah satunya dengan mempromosikan fesyen berkelanjutan.
Berkaca dari itulah, TRI Cycle kembali hadir dengan Sustainable Fashion Fest 2024 (SFF2024). Acara ini merupakan festival fesyen keberlanjutan pertama di Indonesia, diadakan pada Sabtu 7 Desember 2024 di La Brisa Canggu. Dengan hastag #WearTheChange, SFF2024 muncul sebagai sebuah inisiasi ruang yang berupaya mempromosikan praktik berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran tentang dampak lingkungan dari industri fesyen.
“Fast fashion sebenarnya memberikan dampak yang cukup besar dalam keberlangsungan lingkungan hidup kita,” ujar Annisa Fauziah, Event Leader SFF2024 sekaligus Founder TRI Cycle, melalui keterangan tertulisnya.
Untuk mengkampanyekan ini, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di SFF2024. Mulai dari Clothes Swap Party (Pesta Tukar Pakaian), berbagai workshop dan talk show dari aktivis fesyen keberlanjutan, dan Repair Corner yang mengundang para penjahit lokal dan komunitas untuk memperbaiki pakaian pengunjung yang sudah usang.
Ada banyak organisasi, komunitas dan aktivis yang memeriahkan SFF2024, diantaranya adalah Bali Creative Industry Center (Kemenperin), ANFI Fashion Academy, Waiki Tekstil, API Institute, Bobbinhood, Stitch-it Up, Kunang Jewelry, Dino Augusto, Jessica Laihad, dan Vania Herlambang.
Sesuai tujuannya, SFF2024 menjadi ruang pertemuan antara para penggiat, pelaku industri, dan konsumen dalam meningkatkan pemahaman tentang keberlanjutan. “Kami juga ingin tumbuhkan kesadaran bahwa produk-produk yang kita gunakan sehari-hari, juga bisa ramah lingkungan dengan bahan yang natural ataupun dari bahan limbah yang bisa didaur ulang kembali,” tegas Diah Damayanti, Community & Partnership Manager SFF2024.
Salah satu yang menjadi acara utama dari SFF2024 adalah Clothes Swap Party. Diadakan pertama kali di tahun 2012, saat ini Clothes Swap Party sudah diadakan sebanyak 12 kali di Jakarta dan Bali. “Dari pesta ini, kami menyadari bahwa peminatnya bukan hanya anak muda, tapi juga orang dewasa, keluarga, hingga komunitas peduli lingkungan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan terus berkembang pesat,” ujar Ivana Puspita, Marketing & Communications Manager dari SFF2024 dan TRI Cycle.
Dari kegiatan ini, Ivana memperkirakan ada 12.000 pakaian yang didistribusikan dan 3.000 orang yang sudah teredukasi secara langsung tentang pentingnya memberi umur panjang pada pakaian. Pengunjung juga bisa menikmati pameran fesyen ramah lingkungan dengan mengangkat perjalanan kain berkelanjutan, mulai dari bahan, teknik-teknik kain tradisional dari Indonesia, hingga daur ulang.
“Kami melihat bahwa wastra di Indonesia itu ternyata dari dulu sudah menerapkan konsep fesyen berkelanjutan seperti menggunakan bahan lokal alami dan warna alam, sehingga patut untuk diketahui oleh lebih banyak khalayak”, ujar M. Abdul Manaf, penanggung jawab pameran SFF2024.
Dia berharap pengunjung bisa teredukasi dan terinspirasi untuk memakai atau memilih fesyen berkelanjutan di kehidupan sehari-hari mereka.
Konsep keberlanjutan ini pun juga diaplikasikan dalam dekorasi acara dengan memanfaatkan limbah fesyen dimodifikasi dengan apik pada SFF2024. “Pemanfaatan sampah kain menjadi fokus utama kami dalam mempersiapkan dekorasi ini. Faktanya, kain menjadi polutan tertinggi di lingkungan hidup sehingga perlu ada pemanfaatan dan kreasi dalam bentuk lain,” jelas Pasthika Maya, Operations & Crew Manager SFF2024.
Harapannya, dekorasi ini juga bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk SFF2024, tapi juga acara atau bentuk lain untuk memberikan umur panjang pada limbah kain yang dimanfaatkan. Pada akhirnya, Sustainable Fashion Fest 2024 diharapkan dapat memberikan angin segar pada skena fesyen di Indonesia.
Disponsori oleh ASEAN Foundation melalui program ASEAN Social Enterprise Development Programme 3.0, SFF2024 bisa menjadi ruang pertemuan dan diskusi menarik untuk menyebarkan informasi terkait konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab. “Harapannya, SFF bisa menjadi acara tahunan dimana kita bisa lebih sadar terhadap dampak dari barang yang kita beli termasuk pakaian yang kita pakai sehari-hari,” harap Annisa Fauziah. (MBP)