Swiss-Belresort Pecatu Resmikan PLTS Atap, Hasilkan Energi Bersih Sebesar 246.316 kWh per Tahun

 Swiss-Belresort Pecatu Resmikan PLTS Atap, Hasilkan Energi Bersih Sebesar 246.316 kWh per Tahun

Swiss-Belresort Pecatu, meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, Rabu 21 Mei 2025.

MANGUPURA – baliprawara.com
Swiss-Belresort Pecatu, meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, Rabu 21 Mei 2025. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Setiawan, ST., M.Si., mewakili Gubernur Bali, yang ditandai dengan pemukulan gong, didampingi perwakilan dari PLN Pusat, PLN UID Bali.

Menurut President Director PT. Tujuh Havenindo Hotel, Ricky Teguh Utama Argawa, pemilik Swiss-Belresort Pecatu, penggunaan PLTS atap ini diperkirakan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 246.316 kWh per tahun. Langkah ini kata dia, menjadi bukti nyata dukungan terhadap transisi menuju energi bersih dan komitmen jaringan hotel asal Hong Kong ini dalam mewujudkan eco-tourism – konsep wisata yang bertanggung jawab dan minim dampak terhadap lingkungan.

Lebih lanjut dikatakan, hal ini selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2022 yang berisi dorongan pemerintah agar sektor pariwisata, khususnya perhotelan, dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mulai beralih ke sumber energi terbarukan. Swiss-Belresort Pecatu adalah resort berbintang empat yang dilengkapi dengan 171 kamar tidur, 1 grand ballroom, 3 meeting room serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.

“Kami bangga Swiss-Belresort Pecatu dapat menjadi pelopor di jaringan Swiss-Belhotel International dalam pengoperasian PLTS atap. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan pengalaman menginap yang terbaik sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Sebagai bagian dari industri pariwisata, khususnya perhotelan, kami merasa memiliki tanggung jawab untuk mendukung transisi menuju energi bersih dan misi untuk mewujudkan pariwisata hijau di Bali,” ujar Ricky Teguh Utama Argawa, saat peresmian, Rabu 21 Mei 2025.

Untuk pemasangan PLTS atap ini, Swiss-Belresort Pecatu bekerja sama dengan Xurya Daya Indonesia (Xurya). Xurya adalah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Indonesia yang memiliki visi untuk merevolusi industri energi di Indonesia.

See also  Penghargaan GI BEI 2025, Apresiasi Kinerja dan Kontribusi Galeri Investasi BEI

Perusahaan ini menjadi pionir skema sewa PLTS atap tanpa biaya awal untuk mengakselerasi transisi energi surya bagi perusahaan komersial dan industri. Dengan memberikan solusi lengkap, mulai dari desain teknis, pengurusan izin, hingga pengoperasian dan pemeliharaan, Xurya memastikan pelaku usaha dapat beralih ke energi surya dengan mudah dan sesuai dengan peraturan pemerintah. Sampai saat ini, Xurya berhasil mengoperasikan PLTS atap dengan kapasitas lebih dari 100 MW di lebih dari 100 perusahaan dari berbagai segmen industri yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

“Sektor perhotelan memegang peranan penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Dengan pemanfaatan PLTS atap, Swiss-Belresort Pecatu ini tidak hanya mencerminkan efisiensi energi tetapi juga berkontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon sebesar 220.207 kilogram per tahun atau setara dengan menanam sekitar 2.953 pohon. Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong lebih banyak sektor perhotelan untuk beralih ke energi terbarukan dan turut mendukung upaya Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan energi,” ungkap Eka Himawan, Managing Director, Xurya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Setiawan, ST., M.Si., menyampaikan apresiasi atas pemanfaatan PLTS atap ini. Pasalnya, hal ini merupakan bentuk nyata implementasi Peraturan Gubernur Bali nomor 45 tahun 2019, serta implementasi Surat Edaran Gubernur Bali no 5 tahun 2022 tentang pemanfaatan PLTS atap di Bali. “Ini merupakan wujud nyata manajemen tidak hanya mendukung regulasi di Bali terkait program kebijakan Energi bersih, namun juga komitmen menyiapkan kemandirian energi,” katanya.

Dengan penerapan PLTS Atap ini, tentu diharapkan akan menjadi pemicu dan pemacu bagi industri di pariwisata lain untuk melakukan hal sama. Saat ini, Provinsi Bali memiliki potensi energi surya yang besar, hampir sekitar 22 GW. Dari total tersebut, potensi PLTS atap diperkirakan mencapai 3,3 hingga 10,9 GW.

See also  Pahami Transdisplin, Pascasarjana Unud Hadirkan Pembicara dari The University of Hong Kong

Sayangnya, hingga saat ini pemanfaatan energi tersebut baru mencapai sekitar 8,91 MWp. Dengan potensi sebesar itu, pulau Bali sebenarnya berpeluang untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri melalui sumber-sumber energi terbarukan. “Karenanya, saya menyambut hangat inisiatif pemasangan PLTS atap oleh Swiss-Belresort Pecatu. Hal ini sungguh selaras dengan program Bali Mandiri Energi yang baru saja diluncurkan bulan ini.Akselerasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak – swasta dan pemerintah provinsi – dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan meningkatkan citra pariwisata Bali di mata domestik dan dunia,” ucapnya.

Sebagai salah satu ikon pariwisata dunia, Bali terus memperkuat langkah-langkah konkret dalam mewujudkan pariwisata hijau dan penggunaan energi terbarukan. Upaya Swiss-Belresort Pecatu dalam mengadopsi PLTS atap menjadi langkah awal yang mendukung terwujudnya Bali Mandiri Energi, sekaligus menjadi bukti bahwa pelaku industri pariwisata Bali mampu mengambil peran strategis dalam mendukung transisi energi, sekaligus menjaga harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat lokal. (MBP)

 

redaksi

Related post