Tak Ada Kampung Turis, Pelanggaran Orang Asing di Badung Sebagian Besar Terkait Kenakalan Lalu Lintas

 Tak Ada Kampung Turis, Pelanggaran Orang Asing di Badung Sebagian Besar Terkait Kenakalan Lalu Lintas

Kepala Badan Kesbangpol, Badung, I Nyoman Suendi.

MANGUPURA – baliprawara.com

Keberadaan orang asing yang selama ini sering dikatakan membuat kampung tertentu di wilayah Bali khususnya Badung, sempat dikeluhkan. Pasalnya keberadaan mereka sempat diduga meresahkan masyarakat, karena tindakan yang mereka lakukan selama ini.

Namun demikian, Kepala Badan Kesbangpol, Badung, I Nyoman Suendi, membantah kalau keberadaan mereka mengganggu. Pasalnya, selama ini, dari pengawasan yang dilakukan pihaknya bersama tim pengawasan orang asing (Tim Pora), tidak ditemukan adanya pelanggaran berkaitan dengan tindakan meresahkan, terutama berkaitan penyebaran radikalisme.Meski kata dia, memang ditemukan di beberapa tempat terkait adanya orang nakal. 

Namun tetap ada langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh instansi yang memiliki kewenangan. Yang mana, upaya yang dilakukan, tergantung dari perilaku yang ditemukan oleh tim bersama. Seperti di Badung misalnya, sebagian besar kenakalan yang dilakukan, masih berkaitan dengan kenakalan dalam berlalu lintas. “Kembali ke faktor orangnya. Di Badung yang banyak ditemukan terkait perilaku kenakalan berlalu lintas,” katanya, Jumat 31 Maret 2023.

Untuk di kawasan Kuta Selatan, Badung yang dikatakan ada kampung turis, pihaknya menyebut, memang ada wisatawan yang menyewa akomodasi bersama. Itu kata dia merupakan hal biasa. Namun demikian, tim dalam hal ini Tim Pora, tetap melakukan pengawasan bersama instansi terkait seperti Imigrasi, Satpol PP, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.

“Kalau dari Kesbangpol, terkait dengan pendekatan ideologi. Apa ada yang disana menyebarkan ideologi bagi masyarakat lokal. Artinya, selama tidak membuat masalah, ini tidak menjadi persoalan. Sama halnya dulu Legian dan Kuta disebut kampung turis, itu biasa. Untuk saat ini di Bandung aman-aman saja. Memang ada pelanggaran sedikit berkaitan dengan kenakalan berlalu lintas,” ucapnya.

See also  TPST Samtaku, Role Model Pengelolaan Sampah di Badung

Yang paling penting kata dia, masyarakat saat ini sudah semakin peduli, termasuk juga kepala lingkungan aktif memberikan informasi secara terbuka. Ini menjadi penting, mereka proaktif, apalagi kepala lingkungan diberikan prioritas untuk memberikan informasi karena menjadi ujung tombak pengawasan orang asing. “Saat ini kepala lingkungan telah setiap saat memberikan informasi kepada tim. Sehingga dari informasi para kepala lingkungan ini, maka siapa yang akan melakukan apa, bergantung pada tindakan yang dilakukan. Selama ini memang tidak ada ditemukan ada wisatawan yang berlibur di Bali, membawa paham radikal. intinya aman, apalagi semua masyarakat ikut berkontribusi memberikan informasi,” bebernya. 

Terpisah Kadisparda Badung I Nyoman Rudiarta, menyampaikan, terkait kampung Turis, sebenarnya itu sah-sah saja. Karena menurutnya, itu bukan merupakan kampung Turis, kita saja yang menyebut hal itu sebagai kampung turis. Kumpulan orang-orang ini menurutnya, tidak hanya ada di Indonesia, tapi di luar negeri pun ada, seperti yang namanya ,kampung jawa, kampung Bali, seperti di Tiongkok. 

“Jadi prinsipnya sekarang wisatawan yang datang ke Bali, menginap di satu Villa yang mungkin kamarnya lumayan banyak, mereka berkumpul disana, kemungkinan karena masalah keamanan dan kenyamanan. Itu sah-sah saja, selama mereka ikut aturan yang ada dan memberi kontribusi positif untuk Bali dan Indonesia,” ucapya. (MBP)

 

redaksi

Related post