Tak Termasuk yang Diuji, Kadiskes Bali Sebut Ini Jenis Vaksin Diterima Bali

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya
DENPASAR – baliprawara.com
Sebagai tindak lanjut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Badan Pengawas Obat dan Makanan Pusat telah mengeluarkan edaran. Dalam edaran tersebut berisi perihal penghentian sementara penggunaan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547.
Terkait hal itu, untuk pelaksanaan vaksinasi di Bali, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, masih terus berjalan. Karena kata dia, untuk di Bali sendiri, jenis vaksin AstraZeneca yang diterima yakni bukan Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547.
Untuk vaksin yang digunakan di Bali atau yang pernah diterima Provinsi Bali, menurutnya, memiliki nomor batch CTMAV514, CTMAV516, CTMAV539 dan CTMAV544. Sehingga pihaknya memastikan kalau semua jenis vaksin Astrazeneca untuk Provinsi Bali, tidak termasuk yang sedang diuji atau ditarik.
Dengan demikian, tentunya vaksin yang diterima provinsi Bali, bisa digunakan untuk vaksinasi. “Artinya penggunaan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca tetap dapat dilakukan untuk kegiatan vaksinasi,” terangnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menegaskan, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.
“Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,” jelasnya dalam siaran pers, Minggu (16/5/21).
Lebih lanjut dikatakan, Batch CTMAV547, saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud. Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu. “Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,” katanya.
Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya. (MBP1)