Tangani Bencana Alam di Badung, BPBD Beri Atensi Khusus Bersama OPD Terkait

 Tangani Bencana Alam di Badung, BPBD Beri Atensi Khusus Bersama OPD Terkait

Kondisi genangan air cukup tinggi akibat hujan disertai angin kencang di wilayah Badung.

MANGUPURA – baliprawara.com

Penanganan bencana di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Badung, menjadi atensi khusus pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung. Pasalnya, dari informasi prakiraan cuaca yang dirilis pihak Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, kondisi cuaca selama 3 hari yakni pada 10-12 Maret 2024, secara umum berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali, baik pada pagi hingga malam hari.

“Terkait penanganan bencana yang melanda di beberapa titik wilayah Badung, BPBD telah berkolaborasi dengan OPD terkait. Seperti, Dinas PUPR, DLHK, Perkim, Satpol PP, Kepolisian, TNI dan pemerintah kecamatan,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung, I Wayan Darma, Minggu 10 Maret 2024.

Seperti hujan lebat disertai angin kencang yang melanda hampir di semua wilayah Badung dan sekitarnya pada Jumat 8 Maret dan Sabtu 9 Maret 2024, mengakibatkan terjadinya genangan air di beberapa titik. Yang mana kondisi paling parah terjadi di wilayah Kuta Selatan Badung, yakni di Bypass Ngurah Rai Nusa Dua, Jimbaran, Jalan Uluwatu I, Jalan Uluwatu II, Jalan Uluwatu Ungasan dan sejumlah wilayah lainnya. Untuk itu, penanganan di lapangan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kecamatan dan kelurahan.

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi: Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, kondisi hujan disertai angin kencang ini, diperkirakan masih terjadi hingga tanggal 12 Maret 2024. Selain hujan, kondisi hembusan angin juga cukup kencang. Yang mana, angin umumnya bertiup dari arah Barat – Barat Laut,  dengan kecepatan berkisar antara 8 – 54 Km/Jam. Sementara itu, untuk suhu udara, berkisar antara 23 – 33 °C , dengan kelembaban udara berkisar antara 75 – 98 %. 

See also  PMK Menyebar, Fapet Unud Ambil Tindakan Pencegahan dan Pengendalian

Angin yang cukup kencang ini juga berpengaruh pada tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.75 – 2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1 – 3.5 meter, di Selat Bali berkisar antara 1 – 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1 – 3 meter.

Kondisi tersebut kata dia, disebabkan karena adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis. MJO ini, berada dalam Fase 4 (Indian Ocean), dimana hal ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. “Terdapat daerah pertemuan angin (konvergensi) di sekitar wilayah Bali sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif,” katanya melalui keterangan tertulis, Minggu 10 Maret 2024.

Terkait kondisi tersebut, pihak BMKG memprediksi, secara umum cuaca diprediksi berawan. Selain itu, terdapat potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Bali bagian utara, tengah. selatan dan timur. “Peringatan Dini Waspada potensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali, serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali. Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok, perairan selatan Bali dan Samudera Hindia selatan Bali – NTB,” bebernya.

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah Longsor dan pohon tumbang. Terkait kondisi gelombang tinggi, masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahan diharapkan mewaspadai potensi angin kencang dan tinggi gelombang laut. (MBP)

 

See also  FKH Unud dan Dinas Pertanian Kab. Gianyar Vaksinasi PMK di Desa Batuan

redaksi

Related post