Tangani Over Produksi, Prodi Teknologi Pangan FTP Unud Olah Jeruk Jadi Ini
KINTAMANI – baliprawara.com
Bali memiliki komoditi pertanian unggulan yaitu buah jeruk Siam Kintamani. Selama ini, buah jeruk Siam Kintamani dimanfaatan sebagian besar sebagai buah meja yang banyak dikonsumsi segar. Namun ternyata masih ada permasalahan disaat panen raya dimana harga di petani sangat rendah karena kelebihan produksi dibandingkan permintaan. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Unud melakukan penelitian zero waste proses buah jeruk Siam Kintamani yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali dan LPPM Unud. Tim peneliti terdiri dari Dr. Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati, S.TP., M.Si., Prof. Dr. Ir. I Nengah Kencana Putra, M.S., Ir. Putu Timur Ina, M.S., Ir. Gusti Ayu Ekawati, M.S., dan Anak Agung Istri Sri Wiadnyani, S.TP., M.Sc.
Penelitian ini melakukan penerapan pengolahan jeruk siam dengan model zero waste proses yaitu model pengolahan jeruk siam kintamani yang memanfaatkan semua bagian buah jeruk menjadi 4 produk pangan di KWT Dewi Catur, Desa Catur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Ketua tim pelaksana Dr. Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati, S.TP., M.Si., melaporkan bahwa Buah jeruk siam Kintamani bisa diolah dari sari buah, ampas buah, kulit buah bahkan sampai biji buahnya. Yang selama ini kebanyakan diolah adalah dari bagian sari buahnya, namun sisa dari hasil perasan sari buah jeruk menghasilkan ampas buah dan dapat dijadikan biskuit jeruk Siam Kintamani. Bagian kulit buah dapat diolah menjadi teh herbal celup jeruk Siam Kintamani dan bagian biji jeruk diolah menjadi kopi mix jeruk Siam Kintamani. Keempat produk tersebut setelah diuji laboratorium mengandung komponen yang berpotensi sebagai antioksidan yang masih diperlukan untuk meningkatkan sistem imun di masa transisi pandemic Covid 19.
Selain itu, Dr. Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati, S.TP., M.Si., juga mengatapan bahwa model pengolahan zero waste dapat diterapkan sebagai salah satu langkah mengatasi permasalahan harga murah pada komoditi ungggulan pertanian lainya seperti salak dan mangga. Sehingga bisa menjadi solusi dalam mengatasi over produksi saat panen raya. Buah yang dipanen bisa diolah menjadi produk turunannya yang memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan buah segar.
Penerapan hasil penelitian dilakukan dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan langsung kepada KWT Dewi Catur, Desa Catur Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Proses pendampingan dan diskusi kepada KWT dilakukan untuk menghasilkan produk olahan dari jeruk siam Kintamani. Empat jenis produk yang dihasilkan yaitu :
1. Kintasari : pengolahan sari buah jeruk (air jeruk)
2. Kintalit : pengolahan kulit jeruk menjadi teh herbal celup
3. Kintaji : pengolahan biji jeruk menjadi kopi mix jeruk siam Kintamani
4. Kintapas : pengolahan ampas jeruk menjadi biscuit
Dr. Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati, S.TP., M.Si. beserta tim berharap melalui kegiatan kerjasama yang dilakukan semoga dapat menjadi sebuah solusi bagi masyarakat, tepatnya di KWT Dewi Catur, Desa Catur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli untuk dapat mengolah seluruh bagian dari buah jeruk siam Kintamani dan meningkatkan nilai tambah jeruk siam Kintamani yang melimpah saat panen raya. ( MBP/Unud.ac.id)