Tangani Pasien Gagal Jantung Lanjut, Penanaman LVAD Solusi Jangka Pendek Sebelum Transplantasi Jantung

 Tangani Pasien Gagal Jantung Lanjut, Penanaman LVAD Solusi Jangka Pendek Sebelum Transplantasi Jantung

dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, menjelaskan tentang teknologi LVAD.

MANGUPURA – baliprawara.com

Gagal jantung adalah salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia saat ini. Secara global, lebih dari 64 juta orang terdampak gagal jantung, menjadikannya penyebab utama rawat inap dan kematian terkait kardiovaskular.

Untuk menjawab kebutuhan akan terapi lanjutan, Siloam Hospitals menghadirkan simposium medis bertajuk terapi canggih seperti Left Ventricular Assist Device (LVAD), yang membantu pasien gagal jantung stadium lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup. Acara ini ditujukan untuk para dokter guna memperluas wawasan mereka tentang inovasi terkini dalam penanganan gagal jantung.

Simposium ini diawali oleh dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, dengan presentasi Timely Consideration for Advanced Therapy in Heart Failure: Left Ventricular Assist Device (LVAD). Pada presentasi ini, dr. Paskah membahas pentingnya LVAD dalam terapi gagal jantung lanjut. Dilanjutkan oleh Dr. dr. I Made Junior Rina Artha, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FSCAI, FESC, dengan presentasi Cardiogenic Shock in ACS: Navigating Current Controversies and Clinical Challenges, yang mengupas tantangan klinis pada gagal jantung akut.

Melalui acara ini, Siloam Hospitals berkomitmen mendukung pengembangan keahlian medis para dokter untuk meningkatkan diagnosis dan penanganan gagal jantung secara modern.

Menurut dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC., topik yang diangkat pada simposium ini, terkait penyakit gagal jantung, dengan spesifikasi gagal jantung tahap lanjut. Gagal jantung ini kata dia, merupakan fenomena penyakit di bagian jantung yang diperkirakan akan semakin meningkat kedepannya, dan bahkan sangat mematikan.

Secara umum kata dia, penyakit gagal jantung di Indonesia, dari hasil penelitian beberapa tahun lalu, jumlahnya 4-5 persen dari seluruh populasi hidup. “Jadi jumlah itu sangat banyak bila penduduk Indonesia 300 juta, maka jumlah orang dengan gagal jantung mencapai 12 juta orang. Sedangkan, 10 persen dari penderita gagal jantung, masuk stadium gagal jantung lanjut atau advan. Dari 10 persennya adalah 1,2 juta orang hidup dengan gagal jantung lanjut,” kata dr. Paskah, menjelaskan kepada wartawan, Sabtu 7 Desember 2024.

See also  Kenali Fenomena "Burn Out", Siloam Hospitals Bali Edukasi Cara Penanganan

Lebih lanjut dijelaskan, yang membedakan gagal jantung lanjut dengan gagal jantung secara umum adalah, mayoritas sudah tidak bisa diobati dengan obat-obatan terbaik saat ini. Meski hampir semua obat gagal jantung sudah ada di Indonesia. Namun dalam stadium gagal jantung lanjut, hanya bisa bergantung pada 2 terapi yakni, transplantasi jantung, dan penanaman pompa mekanik buatan atau dikenal dengan LVAD.

“Ini suatu terapi mutakhir untuk stadium gagal jantung lanjut yang penting dibahas. Karena di Indonesia belum ada program transplantasi jantung. Sehingga yang paling memungkinkan dilakukan terapi pasien gagal jantung lanjut adalah penanaman alat LVAD secara bedah,” bebernya.

Untuk program penanaman alat LVAD sejauh ini satu-satunya tim yang lengkap dan siap untuk melakukannya adalah Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta. Disana memiliki tim yang sudah diperkenalkan sejak September tahun 2023, dan sudah siap dalam segala multidisiplin tim untuk melakukan pemasangan alat tersebut.

“Alatnya pun sudah teregistrasi Indonesia dan kelengkapan lainnya juga sudah ada semua di Indonesia. Dan sejauh ini sudah menscreening lebih dari 6 kandidat untuk LVAD. Tapi sayangnya masih belum terealisasi pasien pertama kita sejauh ini, karena ada berbagai issue, salah satunya biaya,” ucapnya.

Dijelaskannya, dengan pemasangan LVAD teknologi terbaru, angka keberlangsungan hidupnya dalam 5 tahun itu sekitar 64%. Bahkan kalau pasien gagal jantung tersebut usianya di bawah 50 tahun alias masih muda, dalam 5 tahun angka keberhasilan hidupnya mencapai 76 persen. “Ini serupa dengan transplantasi jantung. Jadi ini opsi yang ideal untuk jangka pendek sebelum kita punya program transplantasi jantung untuk pasien gagal jantung lanjut,” katanya.

See also  Tiga Program Studi di FTP Unud Laksanakan Kuliah Lapangan

Acara simposium yang digelar di Bali Sunset Road Convention Center ini, dibuka langsung oleh executive direktur Siloam Dr. Hans Lie, Direktur Siloam Hospitals Denpasar Dr.Ni Gusti Ayu Putri Mayuni dan buAngelia Agustine selaku associate Director Commercial Siloam Hospitals Group, yang turut diisi sambutan perwakilan Perdosni BaliD, Dr.dr.I. Wayan Widyantara SpN(K) Aryani sekaligus apresiasi kepada perwakilan PERKI Bali dr. I Kadek Susila Surya Darma, M.Biomed, SpJP, Subp.KI, IKKv(K), FIHA, FASCC.

“Group Siloam Hospitals memiliki 41 unit Rumah Sakit yang tersebar di 30 kota seluruh Indonesia dan kami memiliki peran untuk mendukung pemerintah dalam menerapkan pelayanan Kesehatan berjenjang sehingga symposium ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dokter spesialis, dokter umum dan tenaga medis terkait prosedur tindakan hi advanced yang dilakukan oleh dokter-dokter sub spesialis yang sangat ahli di bidangnya secara minimal invasive” ujar Angelia Agustine, selalu Associate Director Commercial Siloam Hospitals Group.

Hingga 2024 ini Siloam Hospitals Group menambah banyak layanan unggulan sekaligus investasi banyak alat canggih berteknologi tinggi demi mendampingi pelayanan prosedur tindakan hi advance agar menyempurnakan secara komprehensif dan memberikan hasil maksimal bagi para pasien. Yang mana dalam pelayanan khusus seperti transplant ginjal, transplant sumsum tulang khusus untuk penderita Multiple Mieloma dan kedepannya juga melayani transplant liver, transplant jantung (LVAD) Left Ventricular Assist Device.

“Khusus untuk pelayanan jantung sendiri, kami telah melayani tindakan-tindakan sulit baik untuk jantung seperti Bentall (Operasi perbaikan aorta), TAVI (Transcatheter Aortic Valve Implantation), MVR/AVR, Perbaikan katub jantung, berbagai operasi prosedur hiadvanced di bidang neurology, orthopedi, digestive, oncology, uro-nephrology dan masih banyak prosedur lainnya,” tambah Angelia.

Siloam Hospitals Group sendiri sudah tidak asing dalam prosedur tindakan sangat sulit seperti ini sehingga menghimbau masyarakat Indonesia untuk berobat di negara sendiri apalagi Siloam Hospitals Group sudah sangat terpercaya melakukan prosedur-prosedur hi advance tersebut disamping ditopang oleh fasilitas medical devices yang terbukti sangat mumpuni dan telah menyembuhkan jutaan pasien masyarakat Indonesia. (MBP)

See also  Pemberian ASI Dimasa Pandemi Covid-19, Hal Ini Yang Perlu Diperhatikan

 

redaksi

Related post