Tangani Stunting, Pemkot Denpasar dan IDAI Bali Lakukan Pencegahan Berkelanjutan

 Tangani Stunting, Pemkot Denpasar dan IDAI Bali Lakukan Pencegahan Berkelanjutan

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Bali, dr. IGN. Sanjaya Putra,Sp.A(K) bersama timnya bertatap muka dengan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (5/4).

DENPASAR – baliprawara.com

Seluruh stakeholder bersama Pemerintah Kota Denpasar, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Denpasar, mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, terkait pencegahan dan penanggulangan  stunting pada anak. Pasalnya, Pemerintah Kota Denpasar, terus menggencarkan pencegahan penyakit Stunting (Gangguan Pertumbuhan Akibat Kurang Asupan Gizi) pada anak, melalui berbagai program sinergis.

Dengan optimalisasi program penanganan stunting ini, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, berharap sepenuhnya tidak ada lagi kasus stunting di Kota Denpasar. “Selama ini upaya menurunkan dan memutus angka stunting di Kota Denpasar, juga telah digencarkan. Berbagai program telah dilakukan, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita kurang gizi dan ibu hamil,” kata Wakil Wali Kota Denpasar, Arya Wibawa, saat menerima kunjungan dari Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, dr. IGN. Sanjaya Putra,Sp.A(K) bersama timnya serta Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes.

 

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, dr. IGN. Sanjaya Putra,Sp.A(K)., menyebut saat ini angka Stunting di Kota Denpasar berada dikisaran angka 9 persen. Angka itu kata dia, masih termasuk rendah jika dibandingkan dengan angka nasional yakni 14 persen. “Tentu kami dari IDAI menargetkan untuk dapat menurunkannya lagi. Terlebih lagi, ada penelitian yang menyebutkan bahwa bayi dibawah dua tahun yang sering mengalami gangguan kesehatan, terutama gangguan pencernaan (diare) akibat Rotavirus berpotensi mengalami Stunting karena penyerapan gizi nya terganggu yang berakibat pada gangguan pertumbuhan,” ungkapnya.

See also  Implementasi Konsep Tri Hita Karana, DTW Uluwatu Tetap Persembahkan Gebogan Buah Dimansa Pandemi

Oleh karena itulah, pihaknya menyampaikan  penting dilakukan peningkatan program pencegahan berkelanjutan. Dimulai dari fase pra-nikah, hingga fase kelahiran anak, yang diawasi Posyandu dan pusat kesehatan lainnya. “Kedepannya perlu juga dirancang vaksinasi Rotavirus ini yang mekanismenya dikaji dan disiapkan IDAI bersama Pemkot Denpasar,” ujarnya. (MBP)

 

redaksi

Related post