Tanggapi Tausiah Desak Made Dharmawati, MDA Minta Masyarakat Tak Terprovokasi
DENPASAR – baliprawara.com
Kemarahan masyarakat Bali terkait beredarnya video tausiah Desak Made Dharmawati yang dinilai merendahkan agama Hindu rupanya belum surut hingga kini. Sejumlah elemen masyarakat dan ormas keagamaan melaporkan wanita mualaf yang kini tinggal di Jakarta itu.
Beredarnya video pelecehan dan penghinaan terhadap Agama Hindu hingga menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat itu, mendapatkan tanggapan dari salah satu tokoh adat di Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet.
Pria yang menjabat sebagai Bandesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Bali ini mengatakan, jika fenomena ini berbahaya dan dapat menimbulkan konflik antar umat beragama di Indonesia. “Sebagai Bandesa Agung saya meminta kepada segenap lapisan masyarakat seluruh umat beragama khususnya umat Hindu di Bali dan nusantara agar tidak terprovokasi terhadap penistaan agama yang telah dilakukan oleh Desak Made Dharmawati,” ucapnya, Sabtu (1/5).
Menurut Bandesa Agung MDA, Desak Made Dharmawati telah memohon maaf dan sebagai umat yang beragama masyarakat harus memaafkan. Meski meminta maaf, namun proses hukum tetap berlangsung karena masyarakat Hindu banyak yang melayangkan laporan ke pihak kepolisian baik di Bali maupun Jakarta. “Kejadian ini juga mendapat sorotan oleh sejumlah tokoh agama, mulai dari Menteri Agama, Dirjen Hindu serta Gubernur Bali. Jadi demi kerukunan umat beragama di Indonesia dan situasi keamanan di Bali maka masyarakat cukup menunggu hasil dari proses hukum yang berjalan. Karena kepolisian, kejaksaan serta pengadilan akan memproses ini secara profesional,” bebernya, seraya berharap kedepannya tidak akan ada kasus- kasus penistaan agama serupa yang kembali terjadi. (MBP)