Tapakan Ratu Gede Cepaka Mapasupati di KJL Natar Sari Apuan

 Tapakan Ratu Gede Cepaka Mapasupati di KJL Natar Sari Apuan

Ratu Gede yang berstana di Pura Natar Sari, Desa Cepaka, Tabanan, Minggu 20 Oktober 2024 malam, nunas yasa kerthi pasupati di KJL Natar Sari Apuan. (ist)

TABANAN – baliprawara.com

Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari Apuan, Baturiti, Tabanan banyak memiliki laku ritual yang unik dan menarik. Selain memiliki tradisi ngunya setiap tiga tahun sekali ke jaba kuta selama 42 hari menjelang pujawali ageng, pura ini juga menjadi tempat nunas pasupati bagi tapakan Ratu Gede, sungsungan umat Hindu di sejumlah daerah di Bali.

Seperti halnya sesuhunan Ratu Gede yang berstana di Pura Natar Sari, Desa Cepaka, Kediri Tabanan, pada Minggu 20 Oktober 2024 malam, nunas yasa kerthi pasupati di KJL Natar Sari Apuan.

Pemangku Pura Panti yang juga prasayang Ida ring Pura Pucak Sandhi (Pura Linggih Pajenengan Pengenter Pemargi KJL Natar Sari) dan juga pengayah ngenteran jalannya upakara, Jro Mangku Sarwa menyampaikan, sebelum nunas pasupati, kegiatan ritual itu diisi dengan pertemuan yang membicarakan tentang adanya hubungan (pakilitan) sasuhunan Ratu Gede Cepaka dengan sesuhunan KJL Natar Sari Apuan. Keyakinan adanya pakilitan yang sangat erat itu berdasarkan penuturan para tetua yang sudah diwariskan turun-temurun, sehingga menjadi uger-uger lan dresta di kedua pura tersebut untuk terus dilestarikan.

Jro Mangku Sarwa. (ist)

Menarik, Pura Natar Sari Cepaka yang lebih dikenal sebutan Pura Natar Sari Selingsing, memiliki kesamaan nama dengan KJL Natar Sari Apuan.

Sementara itu saat prosesi ritual nunas pasupati, tapakan Ratu Gede Cepaka kalinggihang ring pertiwi beralaskan tikar sukla. Kemudian Pemangku Gede KJL Natar Sari, Jro Mangku Ketut Mastrum bersama para pemangku lainnya ngastawa ke hadapan Hyang Dewata Nawa Sanga dan Sang Hyang Siwa Pasupati yang berstana di KJL Natar Sari, memohon anugerah pasupati bagi Tapakan Ratu Gede Cepaka. Prosesi ritual itu dimulai sebelum tengah malam dan berakhir usai tengah malam, dengan ditandai nepak gong Sasuhunan Ratu Gede tiga kali.

See also  MBKM Bina Desa Kediri FH Unud gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Minyak Jelantah

Sebelum Tapakan Ratu Gede kembali kalinggihang di bale pengaruman, didahului dengan meababan sebentar “wali sesolahan”, dilanjutkan dengan mepelaban atau meganjaran.

Kata Jro Mangku Sarwa, upacara pasupati ini memiliki makna, mensucikan dan mensakralkan kembali pralingga pewayangan Batara karena biasanya usai meapon, meodak, megentos kampuh, ngentosin busana dan sebagainya, serta mohon kekuatan dan taksu di hadapan Ida Sang Hyang Pasupati yang berstana di KJL Natar Sari Apuan sebagai pura tempat nunas yasa kerthi pasupati sesuhunan Barong dan Rangda.

Sementara itu pujawali ageng di KJL Natar Sari Apuan berlangsung tiap setahun sekali yakni pada Sabtu Kliwon Wuku Krulut. Pujawali ageng ngerawuhin sekitar 60 tapakan Barong, sungsungan umat di lima kabupaten yakni Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli dan Jembrana. (MBP)

 

redaksi

Related post