Tenggelam Saat Mencari Cumi-cumi, Tubuh Suliyanto Ditemukan di Kedalaman 8 Meter

 Tenggelam Saat Mencari Cumi-cumi, Tubuh Suliyanto Ditemukan di Kedalaman 8 Meter

Evakuasi korban tenggelam. (ist)

SINGARAJA – baliprawara.com
Seorang warga sempat dikabarkan tenggelam saat mencari cumi-cumi di Perairan Prapat Agung, Buleleng, Minggu 13 Maret 2025. Meski sempat dilakukan pencarian, namun korban saat itu belum berhasil ditemukan.

Pada Senin 14 April 2025, sejak pagi, sebanyak 7 orang personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng bersama unsur SAR lainnya telah memulai pencarian. Proses pencarian menggunakan 1 unit rubber boat dan penyisiran pantai ke arah barat dan timur.

Pencarian juga dibantu nelayan Banyuwangi yang kebetulan sedang pencari gurita. Setelah beberapa jam pencarian, korban atas nama Suliyanto Wibowo (29) akhirnya ditemukan. Tubuh korban terlihat di bawah air, dan selanjutnya tim memastikan dengan menggunakan peralatan SAR AQUA EYE, dan 1 personel turun menyelam menggunakan peralatan snorkeling.

“Kita melaksanakan pencarian fokus di seputaran LKM yang merupakan palungan,” terang Kadek Donny Indrawan, selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng.

Jenazah korban ditemukan pada kedalaman 8 meter dari permukaan air laut. “Ditemukan korban kurang lebih pukul 10.10 Wita, kemudian kita evakuasi menuju Posko Prapatan Agung,” imbuhnya.

Posisi penemuan pada koordinat 08° 08′ 15″S – 114° 26′ 32″E, yakni kurang 160 m sebelah utara dari lokasi korban tenggelam. Setelah berhasil dievakuasi, Jenazah Suliyanto Wibowo dibawa menuju rumah duka di Desa Pejarakan, Singaraja dengan menggunakan Kendaraan Operasional Banser Desa Pejarakan, Singaraja.

Selama berlangsung operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polairud Polres Buleleng, Polsek Gerokgak, Bhabinkamtibmas Desa Sumberklampok, Pos Penjaga Taman Nasional Bali Barat, Banser Desa Pejarakan, Singaraja, kerabat korban dan masyarakat setempat. (MBP)

 

See also  Buleleng Diguncang Dua Gempabumi Tektonik, Tidak Berpotensi Tsunami

redaksi

Related post