Tera Ulang Penting Untuk Keselamatan Penerbangan
MANGUPURA – baliprawara.com
Tera ulang alat ukur Kargo, bagasi maupun alat ukur bahan bakar pesawat, ternyata sangat penting selalu diperhatikan. Mengingat, tera ulang ini juga menyangkut masalah keselamatan penerbangan, selain kelaikan teknis terhadap sarana dan prasarana penerbangan beserta penunjangnya.
Karena menurut Menurut Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Made Widiana, dengan tera ulang secara periodik di Bandara, secara tidak langsung juga ikut menjaga keamanan penerbangan. Bahkan, secara tidak langsung peran tera ulang juga salah satu pencegahan terkait keselamatan penerbangan, serta sebagai kata kunci dalam kaitannya menjaga citra pariwisata Bali.
Lebih lanjut kata Widiana saat dikonfirmasi, Senin 30 Agustus 2021, selain untuk kargo maupun bagasi penumpang, timbangan atau alat ukur untuk avtur sebagai bahan bakar pesawat, juga perlu dilakukan tera ulang. Karena menurutnya, supaya isi dari bahan bakar pesawat, bisa sesuai dengan kapasitas. “Selain kelaikan teknis terhadap sarana dan prasarana penerbangan beserta penunjangnya, permasalahan tera-tera ulang alat ukur juga sangat penting. Karena hal itu juga menyangkut masalah keamanan dari penrbangan, demikian juga di kargo maupun timbangan bagasi pesawat,” ucapnya.
Untuk itulah, dirinya menegaskan terkait dengan timbangan dari peralatan penunjang bandara, sangat penting keakuratan terhadap teranya. Untuk tera-tera ulang di kawasan Bandara, pihaknya bahkan sudah melakukan pertemuan dengan pihak AP 1 Bandara Ngurah Rai. Kedepan pihaknya dari dinas akan terus memantau terkait jadwal tera disana.
Melalui aplikasi Identifikasi Wilayah Tera/Tera Ulang Berkelanjutan (Indahnya Terang Bulan) yang akan diluncurkan pada 7 September mendatang, pihaknya ingin memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat khusus untuk tera-tera ulang. “Aplikasi ini sudah selesai seratus persen dan siap untuk memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat para pemilik Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP),” bebernya.
Namun ternyata untuk di lapangan, dalam pelaksanaan tera ulang, memang mengalami kendala karena kurangnya tenaga tera. Yang mana saat ini tenaga tera yang dimiliki Dinas Koperasi UKM Perdagangan Badung, hanya satu orang. Karena dengan jumlah tenaga tera yang sangat kurang saat ini, dirinya tidak menampik kalau antrian permohonan tera ulang menumpuk. “Kami memiliki tenaga tera hanya 1 orang saja dan sekarang sedang mengikuti diklat. Tentu ini menjadi kendala. Idealnya harus ada minimal 3-4 orang petugas tera. SDM saat ini menjadi kebutuhan jangka pendek seiring di launchingnya aplikasi indahnya terang bulan,” ucapnya. (MBP1)