Terbang di Ketinggian 1.000 Feet Sebelum Terjatuh, Pilot Melihat Layang-layang di Atas Helikopter

 Terbang di Ketinggian 1.000 Feet Sebelum Terjatuh, Pilot Melihat Layang-layang di Atas Helikopter

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kecelakaan Helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT.Whitesky Aviation, di tebing  Pantai Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Jumat 19 Juli 2024, akibat terlilit tali layang-layang, dibenarkan pihak Otoritas Bandara Wilayah IV.

Menurut Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, sebelum insiden tersebut terjadi, helikopter memang sedang terbang rendah. Seperti diketahui, helikopter tersebut terbang di ketinggian 1.000 feet. Naasnya, saat itu, pilot melihat ada layang-layang yang berada lebih tinggi dari posisi helikopter.

“Helikopter tersebut terbang di ketinggian 1000 feet, dan seketika pilot melihat ada layang-layang di atas. Helikopter pun tidak bisa dikendalikan dan terjatuh,” kata Agustinus saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu 20 Juli 2024.

Pasca kejadian tersebut, pada Jumat malam, lokasi terjatuhnya heli sudah ditutup dan dipasang police line. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Terkait adanya kentar kalau heli ini terbang cukup rendah, Agustinus menanggapi hal itu. Menurutnya, helikopter masih diperbolehkan terbang dengan ketinggian tersebut. “Kalau dibilang terbang rendah (1000 feet) tidak juga, karena kalau persyaratannya terbang visual sebenarnya masih diperbolehkan terbang dengan ketinggian tersebut,” terangnya.

Lebih lanjut kata dia, yang pasti helikopter tersebut sebelum terbang sudah mempunyai flight plan dan sudah diberikan izin oleh AirNav Indonesia Cabang Denpasar untuk terbang di ketinggian tersebut.  “Memang hanya 1.000 feet yang di request oleh mereka ke AirNav,” terangnya.

Sementara, terkait adanya layang-layang di daerah tersebut pihaknya juga belum mengetahui secara detail. Namun fakta di lapangan, helikopter terlilit tali layang-layang. Pilot menyampaikan, begitu di 1.000 feet dia melihat layang-layang di atas dia.

See also  Bentuk Kelompok Riset, FEB Unud gelar FGD

Saat itu, Pilot sudah terlambat menghindari layangan itu karena sudah melihat layang-layang berada di atasnya. “Sudah terlambat ya sudah akhirnya helikopter tidak bisa dikendalikan dan jatuh. Indikasi kelalaian karena telat menghindar, saya tidak bisa mengatakan ini ada kelalaian. Itu akan diinvestigasi lebih lanjut oleh KNKT,” ucapnya.

Seperti diketahui, Helikopter PK-WSP ini, sebelumnya take off atau lepas landas dari helipad di kawasan GWK Cultural Park, Jumat 19 Juli 2024 pada pukul 14.33 WITA. Namun baru terbang sekitar 3 menit atau sekira pukul 14.37 WITA helikopter tersebut mendarat dan jatuh di lahan kosong milik warga. (MBP)

 

redaksi

Related post