The Faces of Indonesia, Seniman Singapadu Pamerkan 16 Karya Topeng di The Apurva Kempinski

 The Faces of Indonesia, Seniman Singapadu Pamerkan 16 Karya Topeng di The Apurva Kempinski

Topeng karya seniman asal Singapadu, Gianyar, Cokorda Alit Artawan, dipamerkan di The Apurva Kempinski. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Seniman topeng asal Singapadu, Gianyar, Cokorda Alit Artawan, menampilkan sebanyak 16 karya seni topeng di The Apurva Kempinski. Melalui pameran “The Faces of Indonesia”, menjadi rangkaian kegiatan tahun ini setelah sebelumnya dimulai digelar mulai awal tahun 2023.

Selain seniman topeng asal Singapadu, ada juga fashion designer dan founder of Franksland, Franklin Firdaus. Pada pameran ini, Franklin memperkenalkan berbagai parfum yang terinspirasi dari aroma-aroma khas yang ada di Pulau Dewata.

Director of Marketing and Communications of The Apurva Kempinski Bali Melody Siagian, mengatakan, gallery of art exhibition akan dimulai 1 Desember 2023, hingga Januari 2024. “Akan ada sebanyak 16 topeng dari Cok Alit yang akan dipamerkan,” kata Melody, saat memberi keterangan pers, Jumat 1 Desember 2023.

Namun, sebelum pameran dimulai, akan dilakukan atraksi di Pendopo Lobby The Apurva Kempinski. Pameran seperti ini kata dia, telah rencanakan setiap tahun dan proses kolaborasi ini, tidak dilakukan dalam sekejap. Tapi sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke galeri milik Cok Alit di Ubud,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, gelaran Faces of Indonesia, tidak berhenti hanya sampai tahun ini saja. Namun, kata dia, di tahun 2024, pihaknya dari The Apurva Kempinski, akan kembali melakukan celebrating Indonesia. “Kita akan launch campaign lagi tahun depan. Tetap intinya adalah Powerful of Indonesia,” ucapnya.

Seniman topeng asal Singapadu, Gianyar, Cokorda Alit Artawan. (ist)

Sementara itu, seniman Cokorda Alit Artawan, menyampaikan rasa bangga bisa menjadi seniman topeng pertama yang karya seninya dipamerkan di The Apurva Kempinski. Cokorda Alit Artawan yang merupakan generasi kesepuluh untuk seniman pembuat topeng di Singapadu, memilih sebanyak 16 topeng untuk dipamerkan.

See also  The Apurva Kempinski, Angkat Keberagaman dan Kekayaan Indonesia Melalui Powerful Indonesia: Bhineka Tunggal Ika

Ia mengatakan, sebuah topeng bisa dikatakan bagus, apabila sudah ditarik. Yang mana, pementasan tari topeng juga dilakukan agar melihat bagaimana taksu atau daya magis dari topeng yang dibuatnya. “Kalau hanya dipegang topeng tersebut, pasti kurang bagus. Kalau dijadikan tarian, akan hidup dan pasti berbeda ekspresinya,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Desainer Franklin Firdaus, akan memamerkan koleksi parfum terbarunya bernama Sekala – Niskala. Desainer yang sudah menetap lebih dari 10 tahun di Bali ini, menuturkan, kalau parfum yang dibuatnya, mengkolaborasikan unsur yang terlihat dan tak terlihat. Maksudnya adalah memasukkan unsur bau yang yang bisa dirasakan, tetapi tidak bisa terlihat wujudnya.

Tentu ini kata dia, inspirasinya memang untuk menangkap penciuman dan bau wewangian yang ada di sekitar. Lebih spesifik adalah unsur yang ada di Bali, lalu menuangkannya ke aroma parfum yang dibuat. Lalu ada fashion show untuk The Apurva Kempinski. (MBP)

 

redaksi

Related post