Tiga Tahun Kepemimpinan, Gubernur Koster bersama Wakil Siap Ngayah Secara Total

 Tiga Tahun Kepemimpinan, Gubernur Koster bersama Wakil Siap Ngayah Secara Total

DENPASAR – baliprawara.com

Gubernur Bali, Wayan Koster dengan Wakil Gubernur, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) Minggu (5/9/2021) tepat tiga tahun memimpin Bali. Dalam tiga tahun kepemimpinan bersama Wakil Gubernur Bali, sejak awal Gubernur Koster terus melaksanakan pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis serta monumental. Yakni Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Jalan shortcut Singaraja-Mengwitani, Pelabuhan Segitiga Sanur di Denpasar, Sampalan di Nusa Penida, dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub di Denpasar, Pengembangan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B, dan C, Gianyar, Penataan sungai buatan (normalisasi) Tukad Unda di Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, dan pembangunan bendungan untuk penyediaan air bersih.

“Di antara pembangunan tersebut, Saya perlu menyampaikan dua program sangat strategis dan monumental sebagai penanda baru Sejarah Bali, yang menjadi tonggak penting memasuki Bali Era Baru, yaitu Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih yang berada di hulu dan Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang berada di hilir. Dimana hulu dan hilir dihubungkan aliran air Tukad Unda, dengan posisi Nyegara-Gunung,” ucap Gubernur Koster.

 

Total anggaran yang diperlukan untuk membangun seluruh infrastruktur dan sarana-prasarana strategis serta monumental tersebut adalah sangat besar. Yakni mencapai Rp. 12,167 Triliun, bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp. 3,357 Triliun, APBN Kementerian Perhubungan sebesar Rp. 0,560 Triliun, APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp. 2,150 Triliun; dan Badan Usaha PT. Pelindo III sebesar Rp. 6,1 Triliun. “Anggaran pembangunan tersebut dialokasikan mulai tahun 2019 sampai tahun 2023,” terangnya.

See also  PKB XLIV Resmi Ditutup, Gubernur Koster Sampaikan Evaluasi untuk Penyelenggaraan Tahun 2023

Dirinya menyadari, bahwa alam Bali beserta Isinya, pada akhirnya secara alamiah membangun kesadaran untuk dirinya, secara tulus menerima berbagai sikap pribadi masyarakat terhadap Pemimpinnya. Yang mana, ada yang menghargai, memuji, menghormati, begitu juga sebaliknya, ada yang mencaci-maki, menghujat, bahkan memfitnah. Terhadap semua itu, dirinya terima dengan ruang yang sama. 

 

“Layaknya lautan luas nan dalam, selalu menampung apa pun yang datang, dan pada akhirnya dilebur di dalamnya. Begitu juga jiwa dan raga Saya sudah menjadi ruang yang luas untuk menerima kehadiran berbagai sikap pribadi masyarakat dalam posisi yang sama,” kata Gubernur Koster pada acara pidato tiga tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. 

Bahkan terhadap yang mencaci-maki, menghujat, dan memfitnah, dirinya maknai hal itu sebagai bagian dari proses pembersihan jiwa dan raga. Sehingga pribadinya yang banyak kekurangan, menjadi lebih baik dan semakin matang sebagai pribadi dan Pemimpin Bali. “Astungkara, pada saatnya akan tiba, semua itu Saya jawab dengan hasil kerja yang Saya pertanggungjawabkan secara niskala-sakala,” tegasnya.

Sebagai manusia biasa, pihaknya mengaku tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, salah kata, salah sikap, salah tindakan dalam memimpin pembangunan Bali. Oleh karena itu diriny memohon maaf yang sebesar-besarnya. “Saya bersama Wakil Gubernur Bali menegaskan kembali, siap ngayah secara total, lascarya niskala-sakala, untuk memimpin pembangunan Bali, melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan fokus, tulus, dan lurus dalam kondisi apa pun,”.ucapnya. (MBP1)

See also  Masyarakat Sempidi Siap Menangkan Adi-Cipta di Pilkada Badung, Target Minimal 80 Persen

 

redaksi

Related post