Tingkatkan Efektivitas Audit Mutu Internal, LP3M Unud Laksanakan Kegiatan Penyusunan Instrumen AMI Berbasis Risiko

 Tingkatkan Efektivitas Audit Mutu Internal, LP3M Unud Laksanakan Kegiatan Penyusunan Instrumen AMI Berbasis Risiko

LP3M Unud Laksanakan Kegiatan Penyusunan Instrumen AMI Berbasis Risiko. (unud.ac.id)

Denpasar – baliprawara.com

Jumat, 21 Juli 2023. Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Instrumen Audit Mutu Internal (AMI) Berbasis Risiko bertempat di Aula Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman Denpasar. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS dan Tim USDI Unud. 

Sekretaris LP3M Prof. I Made Alit Karyawan Salain mewakili Ketua LP3M dalam laporannya menyampaikan audit mutu internal ini menempati posisi strategis dalam implementasi sistem penjaminan mutu internal karena merupakan bagian dari komponen evaluasi dari siklus PPEPP; penetapan standar, pelaksanaan standar, evaluasi pelaksanaan standar, pengendalian pelaksanaan standar dan penetapan standar. Jadi dari audit ini kita akan mendapatkan nanti informasi apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Saat ini yang populer dilakukan dan menjadi tuntutan dalam proses akreditasi adalah audit yang berbasis risiko. Melalui audit yang berbasis risiko ini, risiko-risiko yang mungkin terjadi di dalam penyelenggaraan organisasi dalam hal ini program studi sudah diantisipasi terlebih dahulu sehingga bisa kita minimalkan risiko ini dan manajemen bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang sesuai. Namun kita belum memiliki instrumen tersebut, oleh karena itu LP3M memandang perlu menyelenggarakan kegiatan penyusunan instrumen audit mutu berbasis risiko ini sehingga nanti risiko-risiko yang ada nanti sudah diantisipasi oleh manajemen.

“Saat ini Tim sudah menyusun draft berbasis kepada risiko pemenuhan IKU, kemudian risiko terhadap pencapaian peringkat akreditasi dan juga mungkin hal-hal lain yang berhubungan dengan akreditasi. Nah ini Tim sudah menyusun berbasis IKU yang telah ditetapkan Kementerian, kemudian risiko terjadinya PEPA artinya risiko penurunan akreditasi melalui proses evaluasi dan pemantauan peringkat akreditasi,” ujar Prof. Alit.

See also  Sukses Dorong Produktivitas, Pendapatan PLN Naik Jadi Rp 212,8 Triliun

Instrumen yang dibahas dalam kegiatan ini akan disempurnakan nanti bersama narasumber eksternal dari UGM untuk lebih menyempurnakan lagi sebelum disosialisasikan nanti kepada auditor di seluruh Universitas Udayana.

Sementara Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara dalam sambutannya menyampaikan program internasionalisasi di Unud sangat tergantung dengan sistem penjaminan mutu internal kita dan juga sangat berpengaruh besar pada sistem penjaminan mutu eksternal. Sehingga sistem penjaminan mutu internal ini menjadi hal yang penting untuk capaian internasional program. Kemudian sistem penjaminan mutu internal ini tentu bisa kita optimalkan kalau memiliki AMI-nya dan yang terbaru tentunya penyusunan AMI berbasis risiko menjadi hal yang penting untuk mendapatkan sistem penjaminan mutu internal yang baik dan optimal dimana hal ini saling terkait. Diharapkan gagasan LP3M mulai melakukan penyusunan AMI berbasis risiko ini memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan sistem penjaminan mutu internal kita sehingga pada akhirnya sistem penjaminan mutu eksternal bisa tercapai dengan baik.

“Kami di Rektorat tentu akan selalu mendukung apapun teman-teman dari LP3M yang diperlukan, kami akan bertanggung jawab untuk itu baik dari segi finansial, dari segi sarana prasarana yang diperlukan,” ujar Rektor Unud.

Rektor berharap mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat sehingga sistem penjaminan mutu internal kita terlebih lagi Quality Assurance di Universitas Udayana bisa berjalan sesuai harapan kita yang akan berdampak luar biasa terhadap pengembangan kelembagaan khususnya ke tingkat internasional.

(MBP/unud.ac.id)

 

Redaksi 1

Related post