Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Denpasar dan Buleleng akan Dikembangkan Bandara Perairan

 Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Denpasar dan Buleleng akan Dikembangkan Bandara Perairan

FGD bahas Pengembangan dan Pembangunan Bandar Udara Perairan untuk peningkatan konektivitas antar wilayah dan pariwisata di Indonesia, Selasa 26 September 2023, di kantor Otoritas Bandara Wilayah IV.

MANGUPURA – baliprawara.com

Pengembangan Bandara Perairan (water based) untuk pesawat amfibi (seaplane) di Indonesia, kini mulai dikembangkan. Kehadiran Bandara Perairan ini, diharapkan dapat menunjang konektivitas antar pulau. Yang mana, pengembangan Bandara Perairan ini, sangat memungkinkan, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan yang cukup luas. 

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan, mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah Nasional tahun 2020-2024, ditargetkan tahun 2024, akan dibangun sebanyak 5 bandar udara perairan. Namun Berdasarkan capaian ditjen perhubungan udara 2020-2022, pembangunan bandara perairan tersebut belum bisa direalisasikan. 

Diungkapkannya, tahun 2020, pembangunan telah dirancang, namun sempat tertunda karena adanya refocusing anggaran tahun 2021. Untuk itu pasca pandemi Covid-19, rencana pembangunan bandara perairan ini akan kembali dilakukan di tahun 2023. “Kami harap, pembangunan bandara perairan di Indonesia khususnya di Bali ini, dapat segera tercapai,” kata Cecep saat membuka Focus Group Discussion (FGD), dalam rangka mendukung pelaksanaan penyusunan Kajian Pengembangan dan Pembangunan Bandar Udara Perairan untuk peningkatan konektivitas antar wilayah dan pariwisata di Indonesia, Selasa 26 September 2023, di kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV.

Terkait rencana pembangunan Bandara Perairan di Bali, pihak Otban Wilayah IV, telah melakukan peninjauan lapangan, di beberapa lokasi berbeda. Diantaranya, Pantai Mertasari Denpasar, Pantai Geger Badung, Danau Buyan Buleleng, Pantai Sumberkima, Dermaga Lovina Buleleng, Dermaga Kedisan Bangli. 

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono.

Menurut Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, untuk di Bali, banyak sekali lokasi yang bisa dijadikan waterbase aerodrome. Dari kunjungan di beberapa lokasi yang sudah dilakukan pihaknya, dan dari masukan para peserta FGD, ada dua yang menjadi lokasi potensial untuk itu. Diantaranya, kawasan Buleleng dan di kawasan pantai Mertasari. “Dua lokasi ini sangat memungkinkan, karena yang satu ada di Selatan, dan yang satu ada di Utara. Tentu konektivitas antara Bali Selatan dan Bali Utara akan lebih mudah,” katanya.

See also  Kapal Nelayan Mati Mesin di Perairan Kubu, 8 Penumpang Dievakuasi Selamat

Melalui FGD ini, banyak masukan akan dicatat dan hasilnya akan disampaikan ke kementerian perhubungan. Ada beberapa program penting kata dia yang akan diajukan yang nantinya Ia berharap agar ada penetapan lokasi agar bisa dibawa ke tingkat lebih lanjut. 

Kadishub Bali I G W Samsi Gunarta. 

Kadishub Bali I G W Samsi Gunarta, menyampaikan, Bali memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata bahari keliling Bali. Kegiatan wisata ini akan menggunakan airplane atau pesawat amfibi, sehingga wisatawan tidak menghabiskan banyak waktu perjalanan darat untuk mencapai spot-spot aktivitas wisata bahari keliling Bali. Pemerintah pun telah mulai menyediakan infrastruktur untuk mendukung wisata minat khusus tersebut, karena Bali memiliki banyak spot aktivitas wisata bahari mulai dari Bali Selatan, Barat, Timur dan Utara. 

Lebih lanjut disampaikan, pengembangan bandara perairan ini sangat bagus kedepan. Namun Kata dia, perlu dikaji lebih detail, sehingga potensi konflik nya juga tidak banyak. “Perlu diperhatikan apakah kita punya space yang cukup di laut, plus nanti potensi konflik yang terjadi dengan budaya masyarakat setempat, apa yang mereka lakukan, itu harus diperhatikan betul,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post