“Toya Devasya Goes Digital”, Diharapkan Bisa Jadi Role Model dan Benchmark Digitalisasi

 “Toya Devasya Goes Digital”, Diharapkan Bisa Jadi Role Model dan Benchmark Digitalisasi

Founder sekaligus General Manager Toya Devasya, I Ketut Mardjana, saat memaparkan terkait Digitalisasi, Jumat 19 Juli 2024.

BANGLI – baliprawara.com

Toya Devasya Goes Digital, merupakan salah satu tema selain tema Story-Nomics, yang diusung Toya Devasya Geopark Resort & Villas di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 tahun 2024 ini. Pengembangan digitalisasi di destinasi wisata nomor satu di Kintamani ini, sebagai mutual benefit yang bisa dikembangkan kedepan.

Menurut Founder sekaligus General Manager (GM) Toya Devasya Geopark Resort & Villas, I Ketut Mardjana, “Toya Devasya Goes Digital” ini merupakan suatu proses menuju digitalisasi. Melalui proses digitalisasi ini, tentu akan bisa memudahkan proses segala hal. Baik kontrol pemesanan maupun proses pembayaran, hingga pelaporan. “Kita sudah memulai suatu hal yang sangat luar biasa,” katanya, Jumat 19 Juli 2024.

Lebih lanjut ditambahkan, Toya Devasya sangat perlu digitalisasi. Hal itu berkaca pada masa pandemi Covid-19 yang betul-betul melumpuhkan semua aktivitas masyarakat. Yang mana saat itu, Toya Devasya mampu bangkit dengan suatu hal yang baru yakni dengan digitalisasi.

“Dibalik masalah dan beban yang ada saat Cobid-19, kita bisa bangkit dengan sesuatu hal yang baru. Disinilah bahwa, tadinya orang selalu berhadap-hadapan, yang kemudian kita menjaga jarak melalui sistem online (Digitalisasi-red),” kenangnya.

Melalui HUT ke-22, Mardjana yang sering disapa IKM ini berharap, Toya Devasya bisa selalu mendapatkan berkah, perlindungan serta jalan terbaik hingga berkembang lebih baik lagi.

“Toya Devasya selalu memikirkan dan berada pada one step ahead (siapkan langkah maju ke depan) dibandingkan dengan lainnya, dan itu dimulai dari Kintamani. Tidak banyak yang ada di Bali ini, yang memikirkan digitalisasi dalam pengelolaan bisnis. Nah, ini yang kita lakukan di Toya Devasya,” pungkasnya.

See also  Pasca Kebakaran GOR Purna Krida, Tim Jitupasna BPBD Badung Segera Lakukan Kajian

Sementara itu, menyinggung tentang tema Story-Nomics yang diusung pada HUT ke-22 ini, memiliki makna wisata bercerita. Story-Nomics ini kata dia, mengangkat suatu hal-hal yang ada di lingkungan sekitar, seperti faktor budaya dan alam.

Sementara itu, Harland Firman Agus selaku pengelola digitalisasi menyebutkan, setelah Covid-19, Toya Devasya terus bertransformasi menuju digitalisasi. Hal itu sesuai dengan visi dari Founder, yang berkeinginan terus menerus berinovasi dan terdepan di Bali, khususnya di Bangli. “Perlu digitalisasi, karena sekarang banyak turis-turis asing, yang mana mereka sudah cashless,” jelasnya.

Dengan semakin berkembangnya villa, spa, restoran serta water park, lanjutnya harus mengarah ke digitalisasi untuk bertransaksi, yang semuanya terintegrasi dengan booking kamar, laporan keuangan, laporan penjualan hingga stok barang. “Kita lebih mengedepankan nature, yang mana penggunaan kertas mulai dikurangi. Ke depan, kami berharap, digitalisasi yang krmbangkan di Toya Devasya ini, bisa menjadi role model atau percontohan, dan benchmark digitalisasi dari hotel maupun resort yang ada di sekitar,” harapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post