Trend Bisnis “Thirfting”

 Trend Bisnis “Thirfting”
Oleh: Ni Kadek Leni Ari Santi (Mahasiswa Prodi S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha)

SINGARAJA – baliprawara.com

Gaya hidup erat kaitannya bagi setiap individu. Gaya hidup merupakan cerminan diri seseorang demi memunculkan sebuah identitasnya, sehingga setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Zaman modern ini gaya hidup bukan lagi menjadi kebutuhan tetapi merupakan sebuah tuntutan yang harus terpenuhi. Perbedaan gaya hidup mendorong setiap individu mempunyai suatu tuntutan kebutuhan yang harus terpenuhi. Hal inilah yang menjadi dorongan individu untuk berbelanja. 

Kegiatan berbelanja merupakan kegiatan jual beli yang membutuhkan adanya produk dan alat tukar pembayaran. Kegiatan berbelanja jika sering dilakukan sudah bisa disebut sebagai gaya hidup. Li, dkk (1999, dalam Kusuma dan Septarini, 2013) menyatakan bahwa orientasi berbelanja merupakan bagian istimewa dari gaya hidup dan dapat dicerminkan dari berbagai aktivitas, minat dan juga pernyataan opini yang berkaitan dengan perilaku berbelanja dari setiap individu. 

Kegiatan berbelanja sebagai gaya hidup sudah sangat erat kaitannya dengan masyarakat masa kini, khususnya anak muda. Terlebih lagi dengan semakin berkembangnya industri fashion pada saat ini yang membuat perbincangan di masyarakat luas untuk selalu up-date dengan OOTD tren. Sehingga perkembangan mode dikalangan remaja terbilang sangat cepat, inilah yang melatar belakangi anak muda untuk berbelanja. Untuk memenuhi gaya hidupnya, setiap individu pasti mencari cara terbaik untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kemampuan masing-masing. 

Sebagaian besar individu memiliki pandangan bahwa fashion merupakan bagian dari gaya hidupnya. Namun banyak juga individu yang terkendala budget dalam pemenuhan kebutuhan fashionnya. Apalagi dalam keadaan pandemi saat ini ekonomi sulit serta penghasilan minim. Maka dari itu, tidak sedikit individu yang tertarik untuk berbelanja murah, tetap kekianian serta kualitas yang bagus. Berbelanja murah dengan kualitas bagus dan kekinian dapat dilakukan dengan thrifting. 

Lalu apa itu thrifting? Thrift sendiri diambil dari kata thrive yang berarti perkembangan atau maju. Sedangkan kata thrifty sendiri dapat diartikan sebagai cara menggunakan uang dan barang lainnya secara baik dan efesien. Sehingga thrifting dapat diartikan sebagai kegiatan membeli barang bekas (Gafara,Ghesa, 2020). Sedangkan dalam bahasa Indonesia, thirft memiliki arti hemat, sehingga jika diartikan dalam dunia bisnis, thrifting mempunyai arti upaya dalam menjual barang bekas dengan kualitas yang masih sangat bagus (accurate.id). Selain itu, thrifting juga dapat diartikan dengan membeli barang bekas tetapi bukan berarti kualitas barang yang dijual tidak begitu bagus, barang yang dijual masih dengan kondisi yang berkualitas. 

Merujuk pada kamus urban, thrifting merupakan kegiatan berbelanja demi mendapatkan harga barang yang murah dan barang yang tidak biasa seperti sat ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa thrifting merupakan upaya pembelian barang bekas dan kemungkinan akan dijual kembali kepada orang lain dengan harga yang murah serta kualitas yang masih bagus khususnya pakaian. Kegiatan ini bukan hanya sekedar membeli barang bekas, akan tetapi dapat memberikan kepuasan tersendiri ketika mampu mendapatkan barang yang keren dengan merk terkenal, kualitas sangat bagus dengan harga miring.

Bagi individu yang mempunyai kebiasaan lembiru alias lempar-beli baru, mungkin masih asing dengan kata thrifting ini. Selalu memberikan menset bahwa thrifting hanya kegemaran bagi individu yang budgetnya limited. Jangan salah, thrifting merupakan suatu hal yang sangat menarik dilakukan seperti mencari harta karun dalam lautan barang yang sudah dipensiunkan dengan sistem keberuntungan. 

Thrifting sudah berhasil mengambil alih perhatian didunia fashion saat ini. Hal ini, menjadikan thrifting fenomena yang populer terutama dikalangan anak muda. Awalnya thrifting digemari hanya untuk menghemat pengeluaran kebutuhan saat memenuhi hasrat dibidang fashion saja. Namun, tidak jarang orang menemukan pakaian bekas dengan brand yang terkenal dan kekinian serta masih sangat layak pakai dengan harga penawaran yang cukup miring. Fakta membuat permintaan akan thrift semakin melejit. Permintaan yang tinggi terhadap suatu produk akan memunculkan banyaknya penawaran. Sehingga memicu banyaknya pelaku-pelaku bisnis baru pada bidang yang sama seperti thirft shop. Thrift shop ini banyak digemari para pelaku-pelaku bisnis karena beberapa keuntungan yang dimiliki, seperti:

Modal minim

Perlu diketahui bahwa memulai bisnis thrift shop awal, kita dapat membeli produk dengan sejumlah uang yang kita punya, disamping itu kita juga bisa menjadi reseller dari toko lain, serta dapat pula dilakukan dengan mengumpulkan pakaian bekas kita dan keluarga yang masih bagus dengan kualitas oke guna untuk dijual sebagai modal penjualan pertama. Dalam pembelian produk diharapkan datang langsung ke pemasok untuk memastikan kondisi barang serta kemungkinan akan mendapatkan harga yang lebih murah. 

Banyak peminat

Dengan kondisi barang yang bagus serta memiliki merk yang terkenal dengan harga yang dibandrol pas dikantong (murah). Thrift shop akan selalu memiliki peminat. Ditambah lagi dengan adanya kalangan anak muda yang senang mengikuti trend, yang cenderung konsumtif.

Mudah Dipasarkan

Mempunyai bisnis thrift bukan berarti harus memiliki toko offline juga. Faktanya dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk menawarkan dan memperkenalkan bisnis yang sedang dijalankan seperti pada media sosial maupun marketplace.

 

Perkembangan bisnis yang berdasarkan trend akan melibatkan banyak pelaku bisnis didalamnya. Dengan demikian akan memicu terjadinya persasaingan yang semakin ketat. Ketika dihadapkan dengan persaingan bisnis yang ketat, kita sebagai pelaku bisnis harus bisa ikut bersaing dan memiliki strategi/trik untuk tetap bertahan dalam bisnis yang sedang dijalankan. Agar tidak menyebabkan investasi yang sudah kita tanam dalam bisnis menjadi merugi atau tidak berkembang. Adapun strategi/trik yang dapat diterapkan agar bisnis tetap eksis dan berkembang kedepannya. 

Tingkatkan kualitas produk

Untuk memenangkan persaingan bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk. Kualitas produk dapat menentukan harga jual, ketika kualitas produk kita memiliki kelebihan tertentu dari kualitas produk lain maka akan membuat harga jual lebih tinggi. Kita harus mempertimbangkan bagian mana yang harus ditingkatkan terlebih dahulu, agar langsung mengenai dan pas sasaran. Jika diimplementasikan pada bisnis thrift shop peningkatan kualitas produk dapat dilakukan dengan cara mencuci, menyetrika, dan mengemas produk pakaian yang ingin dipasarkan sehingga menjadi produk yang siap pakai. 

Tonjolkan keunggulan produk anda

Menonjolkan keunggulan produk berarti memperlihatkan kelebihan produk yang ditawarkan dari produk pesaing. Dapat dilakukan dengan cara memberikan suatu nilai plus terhadap barang yang ditawarkan misalnya dari segi kemasan. Sehingga dengan keunggulan tersebut dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk kita.

Pelayanan

Dalam dunia bisnis pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting. Pelayanan yang bagus dapat memberikan rasa nyaman serta senang ketika melakukan transaksi bisnis. Dengan pelayanan yang baik akan membuat para konsumen loyal terhadapo produk kita. Loyal dalam artian kesetiaan terhadap satu produk dan pastinya akan melakukan pembelian kembali sehingga berdampak pada peningkatan profit bisnis. 

Tawarkan harga bersaing

Memberikan harga bersaing bukan berarti kita harus menurunkan harga, tetapi dapat diimplementasikan dengan cara pemberian diskon tertentu atau bisa juga dilakukan dengan pemberian paket usaha. 

Membuat event promosi produk

Cara ini sering sekali digunakan para pelaku bisnis karena minat konsumen untuk berburu barang-barang diskon masih sangat tinggi. Hal ini dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi bisnis dalam meningkatkan penjualan dan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen.

Kenali pelanggan

Ketika kita mampu berbaur dengan pelanggan maka secara otomatis dapat membangun hubungan yang baik antara bisnis dengan para pelanggan sehingga mereka dapat setia pada produk kita. 

Kenali pesaing

Ketika menghadapi persaingan, maka cari tahu terlebih dahulu siapa pesaing yang kompeten saat ini, sehingga tidak salah dalam menentukan strategi. Dengan mengetahui pesaing kita dapat menyusun strategi yang cocok terhadap keberlangsungan bisnis kita serta dilakukan untuk kepuasan pelanggan. 

Sesungguhnya bisnis berdasarkan tren selalu memberikan peluang yang besar terhadap pelaku-pelaku bisnis baru. Namun, tidak bisa dipungkiri lagi bisnis berdasarkan trend memiliki banyak pengikut yang nantinya akan menciptakan persaingan ketat. Maka dari itu, bisnis akan mampu berkembang ketika pelakunya mampu bersaing, memiliki keunggulan kompetitif, serta mampu mengimplementasikan strategi-strategi untuk memenangkan persaingan bisnis, maka bisnis yang sedang digandrungi dapat mencapai keberhasilan dan memberikan profit. Pada intinya dalam menghadapi persaingan harus tetap sportif dan selalu meningkatkan kreativitas dan inovasi serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan. (MBP)

See also  Tim Wasev Mabesad Kunjungi TMMD Ke 108 Kodim Gianyar

prawarautama

Related post