UDG XXXII Resmi Ditutup, Kabupaten Badung Juara Umum

 UDG XXXII Resmi Ditutup, Kabupaten Badung  Juara Umum

UDG – Kadisbud Bali Prof. Arya Sugiarta menutup UDG XXXII secara resmi, Rabu (29/10). Badung tampil sebagai juara umum.

‎‎DENPASAR– baliprawara.com
‎Utsawa Dharma Gita (UDG) XXXII Tahun 2025 resmi ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Gede Arya Sugiartha, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (29/10). Penutupan berlangsung meriah dengan penampilan “Taman Penasar” oleh Sekaa Gamelan Cudawara dari Kabupaten Bangli, sekaligus menjadi penanda berakhirnya ajang pelestarian seni suara keagamaan Hindu terbesar di Bali ini.

‎Dalam ajang yang mengusung tema “Jagat Kerthi Pramana Ning Bhawana” (Pemuliaan Alam Semesta) tersebut, Kabupaten Badung berhasil tampil sebagai juara umum, disusul Gianyar di posisi kedua, Kota Denpasar di posisi ketiga, Tabanan di posisi keempat, dan Karangasem di posisi kelima.

‎Prof. Arya Sugiartha menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan UDG tahun ini. Menurutnya, capaian para peserta menunjukkan pemerataan pembinaan seni dan spiritual di seluruh kabupaten/kota se-Bali.

‎“Pembinaan yang dilakukan melalui Widya Sabha kabupaten/kota terbukti berhasil. Hampir semua daerah meraih juara di berbagai kategori. Ini menandakan kualitas dan semangat peserta semakin merata,” ujarnya.

‎Ia juga menyoroti peningkatan signifikan dari Kabupaten Buleleng yang kini mengikuti seluruh kategori lomba dan berhasil meraih prestasi. Hal ini, katanya, menjadi bukti keseriusan generasi muda dalam melestarikan seni dharma gita.

‎“Kita patut bangga karena anak-anak muda kini semakin antusias dan bersemangat. Mereka bukan hanya ikut, tetapi juga menampilkan kemampuan terbaiknya,” tambahnya.

‎UDG XXXII dinilai lebih kreatif dan menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Panitia menghadirkan pertunjukan seni tematik seperti genjek, arja, dan wayang di sela-sela waktu istirahat, guna memperkuat nuansa budaya dan spiritual di setiap sesi acara.

‎“UDG kali ini bersifat tematik. Setiap pertunjukan disusun agar tetap selaras dengan nilai-nilai dharma gita. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya,” jelas Prof. Arya.

‎Ia menutup dengan optimisme bahwa UDG berikutnya akan semakin berkembang. “Kita sudah menyiapkan pembinaan untuk tahun 2026 agar pelaksanaan di 2027 semakin matang,” pungkasnya. (MBP2)

See also  Dibuka Menlu, Gubernur Koster Hadiri BDF

Redaksi

Related post