Unik, Ritual Mapedanan di Pura Bukit Sari Apuan
MAPEDANAN – Prosesi ritual mapedanan dilangsungkan saat pujawali di Pura Bukit Sari Apuan, Tabanan, Senin (6/10).
TABANAN – baliprawara.com
Ritual Mapedanan selalu diselenggarakan di Pura Luhur Bukit Sari, Desa Adat Apuan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, setiap pujawali. Upacara mapedanan ini dilangsungkan sebelum nganteb banten pujawali, atau beberapa saat setelah Ida Batara kairing ke beji.
Jro Mangku Wayan Singer, Pemangku Pura Bukit Sari mengatakan, dalam upacara mapedanan yang dilangsungkan di madya mandala pura ini, umat Hindu setempat menghaturkan berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung, ketela dan sebagainya. Anugerah hasil bumi ini dipersembahkan kepada Ida Hyang Widi Wasa sebagai bentuk rasa syukur. Unik, selain hasil panen, pada upacara ini juga dihaturkan boga beserta lauk-pauknya ditempatkan dalam sebuah tempat khusus. Sedangkan nasi yang lengkap dengan lawar, sate, tum dan sambal, ditempatkan berjejer dalam sebuah wadah besar beralaskan daun pisang. Nasi-nasi itu dipersembahkan terlebih dahulu kepada Ida Batara, kemudian katunas oleh para pamedek untuk disantap bersama. Di balik upacara ini, selain rasa syukur, ada nilai kebersamaan dan persaudaraan.

Bendesa Adat Apuan Ketut Murtana menyampaikan, pujawali di Pura Luhur Bukit Sari Apuan berlangsung setiap Purnama Sasih Kapat. Pada pujawali Senin, 6 Oktober 2025, sesuhunan Ratu Alit ring Pura Penenjoan, karawuhin (nyekala), katuran pujawali.
Pujawali berlangsung seperti biasa yaitu mejaba – jero, dengan prosesi nganteb pujawali sekitar pukul 21.00 Wita. Pujawali kasineb Selasa (7/10) pagi diawali dengan penganyaran lan makincang-kincung.(MBP2)