Universitas Mahasaraswati Denpasar Sukses Turunkan Angka Stunting di Desa Abuan

 Universitas Mahasaraswati Denpasar Sukses Turunkan Angka Stunting di Desa Abuan

Kegiatan pengabdiankepada masyarkaat LPPM Unmas di desa Abuan.

BANGLI – baliprawara.com

Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Data stunting di kabupaten bangli sebesar 11,8% dimana angka tersebut masih tergolong tinggi daripada rata-rata angka stunting di provinsi bali yaitu 5,1%. 

Tingginya prevalensi stunting diakibatkan oleh berbagai faktor risiko diantaranya riwayat kebiasaan ibu saat hamil, berat badan lahir, penyakit infeksi, pendidikan orang tua, ASI Eksklusif dan MP-ASI dini. Selain itu pantangan makan-makanan tertentu juga termasuk di dalamnya. Hal ini dapat menjadi kendala dalam memperbaiki pola pemberian makanan (pola asuh makan) dan nutrisi terhadap anggota keluarga dengan makanan yang bergizi (Kemenkes R.I, 2018).

Dari 296 jumlah anak di Desa Abuan, diketahui sebanyak 12 anak yang terkena stunting. Data tersebut diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan juli 2023. Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat dari hasil kegiatan observasi, adapun solusi yang telah direncanakan. Diantaranya, sosialisasi mengenai apa itu stunting, faktor penyebab stunting, risiko stunting, cara pencegahan stunting. Kegiatan ini berkolaborasi dengan kader desa dan perlu dilakukan secara berkala yang dilaksanakan oleh bidan dan ahli gizi setempat. 

Kegiatan pengabdian LPPM Unmas, di desa Abuan.

Kegiatan ini juga dilakukan dengan menimbang berat badan anak dan tinggi badan anak, sehingga dapat mengetahui anak mana yang terkena stunting dan segera memberikan penangan yang tepat. “Banyak ibu belum menyadari tentang pentingnya pemberian makanan yang bergizi dan juga pemberian vitamin terutama pada anak yang terkena stunting.

Berdasarkan data observasi yang diperoleh oleh tim pelaksana kegiatan apt. Ni Putu Dewi Agustini, S.Farm.,M.Farm., yang dibantu oleh mahasiswa I Gede Putu Rizky Palguna dan Ni Kadek Ayu Tari dilakukan pemantauan angka stunting pada anak dan diberikan makanan tambahan (PMT) dan vitamin pada anak. Setelah pelaksanaan program kerja ini terdapat perkembangan tinggi dan berat badan anak, yaitu terdapat 8 anak dengan persentase 66% yang mengalami kenaikan tinggi dan berat badan setelah pemberian makanan tambahan (PMT) dan vitamin pada anak.

Kegiatan ini di dilaksanakan di 5 banjar yaitu banjar Abuan Kangin, banjar Abuan Kauh, banjar Srokadan, banjar Srokadan Kaja, dan banjar Sala pada wilayah Desa Abuan, Bangli, yang dipimpin oleh I Wayan Widnyana.

Terkait permasalahan yang ditemui dari hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui masih kurangnya pemahaman masyarakat di Desa Abuan mengenai stunting. Menurutnya, banyak Ibu belum menyadari tentang pentingnya pemberian makanan yang bergizi dan juga pemberian vitamin pada anak yang terkena stunting.

“Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan kami memberikan saran untuk meningkatkan kesadaran pada ibu menyusui mengenai gizi yang seimbang bagi balita dan anak. Melakukan sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif kepada menyusui tentang stunting. Membangun kesadaran ibu balita agar mengantarkan anaknya untuk datang posyandu agar ibu balita mengetahui perkembangan anak dan juga asupan gizi yang baik,” ucapnya Dewi Agustini, melalui keterangannya, Sabtu 26 Agustus 2023. (MBP)

 

redaksi

Related post