Warga Surabaya Terpapar Omicron, Kadiskes Tegaskan Pasien Tak Tertular dan Tinggalkan Virus di Bali
MANGUPURA – baliprawara.com
Menindaklanjuti munculnya kasus varian omicron pada warga Surabaya yang sempat berlibur di Bali, tim satgas Covid-19 Bali, langsung turun ke lokasi tempat menginap. Tracing dilakukan untuk mengetahui riwayat kontak selama menginap di salah satu villa di kawasna Sawangan, Kuta Selatan, Badung. Setelah dilakukan tracing, satgas kemudian mengambil sampel pegawai villa yang dikabarkan sempat kontak erat dengan pasien.
Adapun sebanyak 11 orang pegawai villa, telah diambil sampel Swab PCR. Mereka yang diambil swab ini, diantaranya yakni Sopir buggy, front office, bell boy, housekeeping. Tak hanya melakukan tracing di lingkungan tempat menginap, namun tim surveillance, juga telah turun untuk melakukan penelusuran.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, dari update data terbaru per Senin pukul 12.00, ternyata berdasarkan catatan dari villa tempatnya menginap, mereka tinggal dari tanggal 11-15 Desember, bukan tanggal 20-25 Desember seperti yang diinformasikan dari Surabaya. Artinya menurut dr. Suarjaya, pasien ini sudah meninggalkan Bali per tanggal 15 Desember. Dengan demikian, tentunya ada jarak yang cukup panjang antara si pasien berlibur ke Bali dengan si pasien mengalami sakit atau dinyatakan positif Covid-19 varian omicron.
Jika merujuk dari masa inkubasi pasien tersebut, kemungkinan pasien ini terpapar di luar Bali. “Jika dilihat dari masa inkubasinya yakni antara 3-10 hari, maka kemungkinan pasien terpapar di luar Bali. Ini berdasarkan perhitungan klinisnya, hasil pemeriksaan keluar per tanggal 2 Januari, jika ditarik mundur 10 hari dari tanggal 2 Januari, maka kemungkinan pasiennya terpapar tanggal 24 Desember, sedangkan pasien sudah meninggalkan Bali per tanggal 15 Desember,” bebernya.
Dengan demikian, dr. Suarjaya menyatakan pasien kemungkinan tidak meninggalkan virus di Bali dan kemungkinan jug pasien tidak mendapatkan virus di Bali. “Berdasarkan perhitungan inkubasi klinis, dipastikan pasien tidak meninggalkan virus dan tidak mendapatkan virus di Bali karena tanggal 15 sudah pergi dari Bali,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua warga asal Surabaya yang baru datang dari liburan di Bali terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) per tanggal 2 Januari 2022. (MBP1)