Waspada..! 27 Pantai di Bali Berpotensi Banjir Rob

 Waspada..! 27 Pantai di Bali Berpotensi Banjir Rob

Kondisi pantai Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (Rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya pesisir selatan Bali. Kondisi ini diperkirakan terjadi selama 3 hari, antara tanggal 27 hingga 29 Oktober 2022. Data dari BMKG menunjukkan bahwa Potensi Rob ini, dipengaruhi dua fenomena alam, yakni Bulan Baru pada 25 Oktober 2022 dan Perigee pada 29 Oktober 2022. 

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir Rob berpotensi terjadi pada 27 pantai wilayah Bali. Dari 27 pantai itu, dapat dirinci yakni Pantai Pulukan, Pantai Pekutatan, Pantai Balian, Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelating, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan, Pantai Padang-Padang, Pantai Nunggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Sindu, Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih, Pantai Ketewel, dan Pantai Kusamba.

 

Bila mengutip Informasi Potensi Banjir Pesisir (Rob) Wilayah Pesisir Bali Tanggal 27 – 29 Oktober 2022 yang dikeluarkan oleh BMKG Pusat tertanggal 26 Oktober 2022, potensi Rob ini bisa berlangsung dalam waktu yang berbeda. “Potensi Rob diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah,” ucapnya. 

See also  Gempabumi Tektonik M 4,1 Dirasakan Di Kuta Utara

Kondisi tersebut menurutnya secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat. Terutama masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. 

Dalam hal ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar. (MBP)

redaksi

Related post