Wisata Sangeh Monkey Forest Perkuat Perlindungan Wisatawan dengan Asuransi Keselamatan

 Wisata Sangeh Monkey Forest Perkuat Perlindungan Wisatawan dengan Asuransi Keselamatan

Suasana kunjungan wisata ke Objek Wisata Sangeh Monkey Forest, Badung. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Objek Wisata Sangeh Monkey Forest yang terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menawarkan suasana sejuk hutan pala serta pengalaman berinteraksi langsung dengan ratusan satwa monyet. Daya tarik tersebut menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin merasakan sensasi wisata alam berbasis satwa liar.

Sebagai destinasi wisata yang mengandalkan interaksi antara manusia dan satwa, pengelola Sangeh Monkey Forest menyadari adanya potensi risiko yang mungkin terjadi. Interaksi langsung dengan monyet, meskipun telah diatur dengan berbagai ketentuan, tetap memiliki kemungkinan menimbulkan insiden seperti cakaran atau gigitan. Oleh karena itu, aspek keselamatan pengunjung menjadi perhatian utama pengelola.

Upaya pencegahan dan penanganan risiko terus dilakukan agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama berkunjung. Selain mengedukasi wisatawan terkait tata cara berinteraksi dengan satwa, pengelola juga menyiapkan langkah perlindungan lanjutan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh Monkey Forest, Ida Bagus Gede Pujawan, menjelaskan bahwa sebagai objek wisata berbasis satwa, potensi kejadian akibat interaksi dengan monyet memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Oleh sebab itu, pihak pengelola telah menyiapkan perlindungan asuransi bagi wisatawan sebagai bentuk antisipasi risiko.

Menurut Ida Bagus Gede Pujawan, insiden seperti cakaran dan gigitan merupakan risiko yang melekat pada objek wisata yang melibatkan satwa liar. Pengelola memahami hal tersebut sehingga perlindungan asuransi menjadi bagian penting dalam sistem pengelolaan wisata Sangeh Monkey Forest.

“Karena objek wisata Sangeh ini kan objek wisata yang berbasis satwa, sudah barang tentu kejadian-kejadian yang terjadi akibat satwa itu adalah cakaran dan gigitan. Sehingga untuk asuransi, kami di Sangeh Monkey Forest memang menyediakan,” ujarnya.

See also  Libatkan Ratusan Peserta, Gerakan Pramuka Kwarcab Badung Gelar Karya Bakti Lebaran 2024

Perlindungan asuransi ini disiapkan untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab pengelola dalam mengelola destinasi wisata berbasis alam dan satwa. Dengan adanya jaminan tersebut, wisatawan yang mengalami insiden saat berkunjung dapat memperoleh perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain menyiapkan perlindungan asuransi, pengelola Sangeh Monkey Forest juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dalam hal penanganan medis. Kerja sama ini dilakukan untuk memastikan wisatawan yang mengalami insiden mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat.

Dalam skema penanganan tersebut, Puskesmas Abiansemal ditetapkan sebagai pusat rujukan utama atau rabies center. Setiap wisatawan yang mengalami gigitan atau luka akibat interaksi dengan satwa monyet akan langsung diarahkan ke fasilitas kesehatan tersebut.

“Kami bekerjasama dengan Dinas kesehatan Kabupaten Badung, di mana Puskesmas Abiansemal dijadikan sebagai rabies center. Pada saat ada kejadian, kita direct langsung membawa tamu langsung ke Puskesmas Abiansemal untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan,” terangnya.

Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan pengelola dalam menghadapi potensi risiko kesehatan yang mungkin dialami wisatawan. Penanganan medis yang cepat dinilai penting untuk mencegah dampak lanjutan, terutama terkait risiko rabies atau infeksi akibat luka.

Tidak hanya fokus pada penanganan medis awal, pengelola Sangeh Monkey Forest juga telah mengantisipasi perlindungan lanjutan melalui asuransi yang disiapkan khusus bagi wisatawan. Asuransi tersebut mencakup berbagai risiko, mulai dari luka permanen hingga kemungkinan terburuk yang tidak diharapkan terjadi.

“Asuransi dari objek wisata Sangeh itu ada. Cakupannya ada yang untuk luka permanen, atau misalnya, mudah-mudahan tidak sampai terjadi, jika tamu sampai meninggal dunia,” ucap Ida Bagus Gede Pujawan.

Cakupan asuransi ini menjadi bagian dari komitmen pengelola dalam menjaga standar keselamatan wisatawan. Dengan adanya perlindungan tersebut, wisatawan diharapkan merasa lebih tenang saat menikmati keindahan alam dan keunikan interaksi dengan satwa di kawasan Sangeh Monkey Forest.

See also  Kurangnya Literasi kepada Petani, Berdampak Pada Belum Optimalnya Pemanfaatan Kredit

Pengelolaan objek wisata berbasis satwa seperti Sangeh Monkey Forest memerlukan perhatian khusus, terutama terkait keselamatan pengunjung dan kelestarian satwa. Pengelola terus berupaya menyeimbangkan antara pengalaman wisata yang menarik dengan penerapan standar keamanan yang memadai.

Berbagai langkah preventif juga diterapkan di kawasan wisata, termasuk pemasangan papan imbauan, pengawasan oleh petugas, serta edukasi kepada wisatawan agar tidak melakukan tindakan yang dapat memicu agresivitas satwa. Semua upaya tersebut dilakukan untuk meminimalkan potensi insiden selama kunjungan wisata. (MBP)

 

redaksi

Related post