Wujudkan Kawasan Wisata yang Bersih, Hijau, dan Berbunga, Desa Adat Pecatu Tanam Ribuan Pohon Tabebuya
MANGUPURA – baliprawara.com
Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, terus bersolek untuk mewujudkan kawasan sebagai daerah tujuan wisata yang bersih, hijau, dan berbunga. Sehingga, dengan harapan, akan bisa memberikan kenyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan yang berada di ujung selatan Bali ini.
Untuk mewujudkan hal itu, Desa Adat Pecatu yang dipimpin Bendesa I Made Sumerta, terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan penanaman sebanyak 2100 pohon jenis Tabebuya, yang dilakukan secara serentak di sepanjang jalan protokol Desa tersebut, pada Minggu 14 Januari 2024. Penanaman secara serentak.ini, turut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.
Bendesa Desa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengatakan, penanaman pohon secara serentak ini dilakukan sebagai upaya rehabilitasi tanaman atau pohon perindang di sana. Terutama pohon perindang yang terkena dampak dari masifnya pembangunan, khususnya pembangunan akomodasi wisata yang ada di Desa Pecatu.
Rehabilitasi tanaman pohon perindang ini kata Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini, juga telah dikoordinasikan dengan Desa Dinas dan disepakati untuk segera melakukan penanaman pohon secara serentak.
“Maka pada hari ini, kita Desa Adat Pecatu bersama dengan Desa Dinas, melakukan penanaman pohon dengan menurunkan krama Desa Adat untuk menanam pohon disepanjang jalan protokol yang ada di Desa Adat Pecatu,” kata Pria Berkumis yang kini kembali maju dalam Pemilihan Legislatif DPRD Badung tahun 2024.
Lebih lanjut Made Sumerta menjelaskan, untuk pohon yang ditanam sebagai perindang ini merupakan jenis Tabebuya atau dikenal juga dengan tanaman Sakura. Dipilihnya tanaman ini, karena diyakini dapat memberikan pemandangan atau estetika melalui daunnya yang lebat dan bunganya yang indah serta terdiri dari bermacam -macam warna.
“Dan kita meyakini Tabebuya ini bisa hidup di Desa Pecatu. Melalui kegiatan ini, adalah upaya menjaga kelestarian lingkungan bagian konsep Tri Hita Karana terutama Palemahan. Inilah yang kita wujudkan melalui penanaman pohon serentak,” bebernya.
Sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisata bersih, hijau dan berbunga sebagai icon pariwisata di Pecatu, sehingga program penanaman pohon ini akan terus dilanjutkan tentu dengan tanaman yang berbeda. Salah satunya adalah flamboyan. Hal ini sesuai dengan topografi dari Desa Pecatu yang merupakan perbukitan. “Nanti, jika dilihat dari bawah dan saat tanamannya berbunga tentu akan menjadi pemandangan indah,” ujarnya.
Adapun pohon Tabebuya yang ditanam kali ini sebanyak 2100 pohon dan merupakan swadaya dari Desa Adat Pecatu. Kedepan pihaknya berharap, pemerintah kabupaten (Pemkab) Badung, bisa memberikan perhatian sehingga Desa Pecatu ini bisa menjadi daerah yang selalu menarik untuk dikunjungi wisatawan, karena menjadi daerah yang bisa memberikan keindahan dan kenyamanan.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menyambut baik kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan Desa Adat Pecatu, sebagai upaya menjaga kualitas lingkungan. Selain mengapresiasi kegiatan yang merupakan langkah baik dan strategis, atas nama Pemkab Badung Wabup Suiasa menegaskan komitmennya akan mengawal sektor pariwisata yang dimiliki Desa Adat Pecatu dengan menjaga kualitas lingkungannya melalui program yang ada.
“Pecatu sebelumnya adalah daerah kering atau tandus. Dan saat ini sudah semakin baik menjaga lingkungannya, hal ini harus dijaga dan ditingkatkan, terlebih Pecatu sektor andalannya adalah pariwisata. Selain bertumpu pada keindahan alam, pelestarian alam dan lingkungan harus menjadi suatu komitmen kuat masyarakat Pecatu,” harapnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Pecatu Made Karyana Yadnya, menambahkan, penanaman pohon perindang yang dilakukan Desa Adat Pecatu, adalah potret sinergitas antara Desa Adat dan Desa Dinas di Bali. “Kami dari Desa Dinas yang mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, telah mengalokasikan untuk ketahanan pangan dengan budidaya tanaman alpukat yang kami berikan kepada masyarakat sebagai upaya pemberdayaan,” ujarnya. (MBP)