Yayasan Sahabat Multi Bintang dan Seven Clean Seas Gelar Aksi Bersih Pantai, Dukung Gerakan Bali Bersih Sampah

 Yayasan Sahabat Multi Bintang dan Seven Clean Seas Gelar Aksi Bersih Pantai, Dukung Gerakan Bali Bersih Sampah

Aksi bersih pantai di area wisata Pandawa Watersport, di pantai Tanjung Benoa, Bali.

MANGUPURA – baliprawara.com
Kawasan pantai Tanjung Benoa, yang berada di Kabupaten Badung, menjadi salah satu wilayah yang selalu diserbu sampah kiriman. Bahkan kawasan ini menjadi lokasi terbesar penyumbang sampah di Bali menurut data tahun 2024.

Sementara itu, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan, Bali menghasilkan lebih dari 1,16 juta ton sampah, dengan Kabupaten Badung menyumbang 199.810 ton atau sekitar 17% dari total tersebut. Kondisi ini menciptakan tantangan lingkungan serius. Hal ini turut diperparah seiring meningkatnya jumlah wisatawan dan pertumbuhan penduduk yang menekan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Untuk itu, bertepatan dengan World Clean Up Day 2025, Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB) bersama Seven Clean Seas (SCS) menyelenggarakan aksi bersih pantai di area wisata Pandawa Watersport, di pantai Tanjung Benoa, Bali. Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat, Karang Taruna, pelaku pariwisata, dan relawan untuk meningkatkan kesadaran soal polusi plastik sekaligus memperkuat pemberdayaan masyarakat. Selain aksi bersih sampah, peserta aksi juga diberi edukasi untuk menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan.

Deny Giovanno, Chairperson dari Yayasan Sahabat Multi Bintang, menyampaikan bahwa YSMB ingin menjadi bagian dari solusi krisis sampah di Bali. Aksi bersih pantai ini kata dia, bukan hanya soal mengurangi sampah, tapi juga bentuk dukungan terhadap ‘Gerakan Bali Bersih Sampah’.

“Bersama Seven Clean Seas, kami ingin ikut ambil peran aktif dalam menghadapi tantangan sampah di Bali, sekaligus memantik gerakan lokal yang bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga lingkungan,” katanya dalam keterangannya.

Semangat kolaborasi juga sangat terasa dalam aksi bersih pantai ini. YSMB dan SCS mendapat dukungan tambahan dari Sekaa Teruna Teruni (STT) yang ikut membantu menyusun berbagai kegiatan, mulai dari aksi bersih pantai hingga program edukasi yang melibatkan komunitas pemuda lokal. Kolaborasi ini ditujukan untuk merangkul dua desa wisata di pesisir Bali lewat rangkaian kegiatan yang edukatif, penuh aksi nyata, dan bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan alam Bali.

See also  Minat Profesi Vetholic FKH Unud Rayakan Hari Ayam dan Telur Sedunia dengan Kuliah Umum dan Pembagian Telur

Lewat program pemberdayaan masyarakat, kegiatan bersih pantai, edukasi, hingga partisipasi langsung di lapangan, inisiatif ini ditargetkan menjangkau kurang lebih 8.000 orang. “Dalam memilih lokasi kegiatan, kami memiliki beberapa kriteria, seperti potensi pariwisata, masalah lingkungan, dan kesiapan masyarakat untuk berkolaborasi,” ujar Joshua Kauten, Partnership Manager dari Seven Clean Seas.

“Tanjung Benoa, misalnya, berada di hilir beberapa sungai, sehingga sangat rentan terhadap penumpukan sampah. Di sisi lain, kawasan ini sudah dikenal luas sebagai destinasi wisata. Karena itu, upaya pembersihan di sini perlu lebih ditingkatkan,” ucapnya.

Bagi YSMB, mendukung pariwisata yang bertanggung jawab juga berarti memperkuat komitmennya dalam melindungi lingkungan sekaligus menciptakan nilai bersama bagi masyarakat lokal. Komitmen ini tercermin melalui berbagai kolaborasi dengan SCS, seperti peluncuran OTTER (Offshore & Tidal Trash
Elimination Rig), kapal pengumpul sampah laut yang mulai beroperasi pada September 2025 untuk
membersihkan sampah laut di sekitar Sanur, Serangan, dan Benoa.

Selain itu, YSMB dan SCS juga aktif melibatkan masyarakat lokal lewat berbagai kegiatan
pemberdayaan, mulai dari edukasi lingkungan sampai aksi langsung yang bisa mengasah keterampilan dan kepemimpinan. Upaya ini bukan cuma membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut menentukan masa depan pariwisata di daerah mereka, tapi juga memperkuat peran mereka sebagai penjaga tradisi dan lingkungan.

“Dengan mendorong pariwisata yang bertanggung jawab, kita bisa ikut serta menjaga ekosistem laut Bali, mengurangi sampah plastik, dan mengajak konsumsi yang lebih bijak, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk aktif jadi penjaga lingkungan. Lewat upaya ini, harapannya pariwisata bisa terus memberi manfaat jangka panjang, baik untuk masyarakat maupun lingkungan Bali,” ucap Roland Bala, Advisor dari Yayasan Sahabat Multi Bintang dan President Director, Multi Bintang Indonesia.

See also  Program Makan Siang Sehat di Badung Dianggarkan Rp16,7 Miliar

YSMB merupakan yayasan sosial yang didirikan PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2017 sebagai bentuk kepedulian perusahaan pada masyarakat. Aktivitas yayasan tahun ini mengkombinasikan inisiatif konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat setempat dan dukungan pada agenda pariwisata nasional khususnya di Provinsi Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post