ZIN Hotel Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Sebagai Role Model Dukung Bali Go Green
MANGUPURA – baliprawara.com
Sebagai upaya untuk turut mewujudkan lingkungan Bali yang bersih dan bebas dari polusi udara, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, kini terus tumbuh semakin masif. Bahkan, saat ini, komunitas pengguna kendaraan listrik, terutama sepeda motor listrik, juga semakin menjamur seiring upaya untuk menuju Bali yang bersih.
Tentu upaya ini dilakukan untuk mendukung adanya Peraturan Gubernur Bali (Pergub) Nomor 48 Tahun 2019, tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Selain itu juga, mendukung Pergub Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Seperti yang dilakukan Manengu Peter Pemilik ZIN Hotel.
Saking cintanya terhadap Bali, pria asli Belanda yang telah 12 tahun lebih tinggal dan berbisnis di Bali, berusaha untuk turut menciptakan ekosistem terkait penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya mewujudkan Bali bersih.
“Kami bahkan telah membangun ekosistemnya, tak hanya penggunaan kendaraan listrik untuk para tamu hotel, namun juga sebagai moda transportasi operasional para karyawan. Kami juga melakukan kerjasama intensif dengan SWAP Point sebagai Pusat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di kawasan Canggu,” katanya Sabtu (15/1/2022), disela acara ‘ZIN Ride Green’, yang dihadiri Komunitas Electric Vehicles di Bali.
Dedikasi dan dukungan terhadap ‘Bali Go Green’ ini kata dia, tidaklah main-main. Selain bekerjasama dengan kendaraan listrik Moseli888, hotel yang terletak hanya 300 meter dari Pantai Batu Bolong ini, berencana akan melengkapi roof topnya dengan energi tenaga Surya (solar panel) agar memiliki cadangan energi yang cukup sebagai persiapan menjadi Pusat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dengan apa yang dilakukan ini, pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah provinsi Bali untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan sehat, serta tentunya lebih hemat. Dirinya saat ini memiliki target, agar penggunaan kendaraan berbasis batrai ini, dapat ditularkan kepada pengusaha lain.
Kedepan, Manengu memiliki target, armada listrik ini, akan digunakan untuk mobilitas para tamunya baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang kerap menyewa untuk keperluan sehari-hari. Biasanya para tamu yang menetap (long stay), sangat menyukai untuk mengendarai motor ataupun sepeda listrik. Untuk itu, pihaknya bertekad akan menjadikan ZIN Hotel sebagai role model penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) sesuai Pergub 48 Tahun 2019 semoga dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan udara yang bersih untuk di Bali.
“Bali adalah pulau yang luar biasa. Marketing powernya luar biasa. Dimana-mana tahu Bali, sehingga dari Zin, Bali bisa dijadikan role model kendaraan listrik, bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk seluruh dunia,” yakinnya.
Dirinya menilai bahwa tahun 2022 ini adalah masa revolusi hijau. Salah satu revolusi hijau adalah kendaraan, apalagi kendaraan di Indonesia sangat penting dari rumah ke sekolah, dari rumah ke pasar, maupun aktivitas lainnya.
Saat ini, baru sebanyak 10 unit sepeda motor listrik sudah berada di ZIN Hotel. Harapannya unit kendaraan listrik akan terus bertambah, termasuk digunakan bagi staf karyawan yang berjumlah total 150 orang. “Ya nantinya perlu komunikasi dengan pihak finance untuk kemudahan kepemilikan sepeda motor listrik,” kata Manengu.
Sebanyak 10 unit sepeda motor listrik yang berada di ZIN Canggu itu adalah jenis Smoot Tempur produksi PT Smoot Motor Indonesia yang di Bali didistribusikan melalui Moseli 888. Sepeda motor listrik dengan kapasitas baterai 64Volt/22.5Ah ini yang ada di ZIN Canggu ini semuanya berkelir hitam dan dibalur grafis tulisan #stayGREEN.
Sementara itu, founder PT Swap Energi Indonesia, Irwan Tjahaja, mengatakan, melalui perusahaannya tersebut, pengguna kendaraan listrik tidak perlu ribet dengan urusan charging baterai kendaraannya. Mengingat, layanan Swap ganti baterai, saat ini tersedia di puluhan lokasi di Denpasar dan Badung. “Nantinya layanan ini tentu akan semakin bertambah untuk semakin memudahkan pengguna kendaraan listrik. Bagi kami charging 5 menit saja sudah terasa lama. Karena itu kami menyediakan Swap yang hanya memerlukan waktu 9 detik saja,” kata Irwan. (MBP1)