Panglima TNI Beri Kenaikan Pangkat Untuk Prajurit Hiu Kencana yang Gugur di KRI Nanggala

 Panglima TNI Beri Kenaikan Pangkat Untuk Prajurit Hiu Kencana yang Gugur di KRI Nanggala

MANGUPURA – baliprawara.com

Pasca dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 sebanyak 53 orang telah gugur. Hal itu berdasarkan bukti otentik yang ditemukan di kedalaman 838 m di titik temuan serpihan sebelumnya.

Terkait gugurnya seluruh awak KRI Nanggala-402 ini, Panglima TNI akan memberikan penghargaan. Hal ini menurut Panglima akan segera diajukan kepada Presiden. “Kita akan memberikan satu penghargaan kepada para prajurit Hiu Kencana yang gugur di KRI Nanggala. Itu akan kita ajukan secara berjenjang kepada presiden berupa kenaikan pangkat dan segera akan kita proses,” katanya saat memberikan keterangan pers, Minggu (25/4/2021) di Base Ops, Lanud Ngurah Rai.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksmana Yudo Margono, mengatakan, setelah memasuki fase sub sunk pada Sabtu (24/4/2021), pencarian terhadap KRI Nanggala-402 terus dilakukan. Menurutnya pada Minggu (25/4/2011), pukul 01.00 Wita, KRI Rigel yang dikerahkan untuk melakukan pencarian, melaksanakan multibeam echosounder serta telah melaksanakan kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi KRI Nanggala pertama kali diketahui di kedalaman 800 meter. Karena peralatan KRI Rigel yang ROV nya hanya mampu 800 meter, kemudian dilakukan pencarian oleh MV Swift rescue bantuan dari Singapore. Pada pukul 07.37 Wita, MV Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kotak bawah laut oleh KRI Rigel. 

Dijelaskan Kasal, pukul 09.04 wita ROV Singapura mendapatkan  kontak visual pada posisi 07⁰ 48:56 S dan 114⁰ 51:20 T, tepatnya berjarak 1500 yard di Selatan pada kedalaman 838 meter, ditemukan bagian-bagian dari KRI Nanggala.”Pada kedalaman 838, ditemukan bagian-bagian KRI Nanggala. Disana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian,” kata Yudo menjelaskan.

See also  Sebanyak 335 Napi di Bali Terima Remisi Khusus Natal, 5 Diantaranya Langsung Bebas

Dari visual yang ditangkap ROV MV Swift Rescue, terlihat ada bagian yang terjadi keretakan, karena kedalaman sangat dalam. Dengan ditemukannya puing-puing kapal di kedalaman 838 meter, Yudo memastikan bahwa seluruh awak kapal tersebut meninggal dunia. “Ada sedikit bagian yang lepas seperti jangkar. Dari kondisi sub sunk posisi kedalaman 838 meter seperti ini, sangat kecil kemungkinan awak KRI Nanggala bisa diselamatkan,” terangnya.  

Tak hanya menemukan bagian kapal, ROV MV Swift Rescue juga menemukan pakaian kedaruratan milik awak KRI Nanggala dalam kondisi robek. Dikatakan, baju Escape Swift MK11 yang ditemukan dalam kondisi robek Ini biasanya berada di dalam kotak. Namun karena dalam kondisi terlepas, pihaknya memperkirakan saat itu dalam kondisi  darurat dan akan dipakai. “Kemungkinan belum sempat dipakai kondisi sudah darurat, ini bisa lepas. Harusnya ini tersimpan di kotak dan dipakai ketika terjadi kedaruratan. Karen ini lepas berarti disitu terjadi kedaruratan,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (24/4/2021), status Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan utara Bali, telah dinaikkan dari status sebelumnya submiss (hilang kontak) menjadi subsunk (tenggelam). Penetapan status KRI Nanggala 402 menjadi tenggelam dilakukan setelah TNI menemukan sejumlah bukti autentik.

Berdasarkan bukti otentik yang ditemukan itu, memberi isyarat posisi KRI Nanggala 402 dalam posisi tenggelam. Adapun bukti otentik yang ditemukan itu, antara lain bagian tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye yang biasa digunakan sebagai pelumas periskop kapal selam. Ada juga bukti lain, yakni alas untuk sholat dan spons untuk menahan panas pada fresh room. (MBP1)

See also  Membanggakan Indonesia, Yosua Pratama Atlet Binaraga Badung Bali Berprestasi di Australia

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *