Pastikan Kesiapan Sambut Wisman, Komisi II DPRD Badung Cek Akomodasi Wisata dan Restoran

MANGUPURA – baliprawara.com

Setelah resmi dibukanya penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Bali, Kamis 14 Oktober 2021, Komisi II DPRD Badung langsung turun untuk melakukan inspeksi ke sejumlah usaha akomodasi wisata dan restoran di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. Adapun akomodasi tersebut yaitu, hotel The Westin Nusa Dua, The Mulia Hotel Nusa Dua, Kagura restaurant dan Bebek Bengil restaurant Nusa Dua. 

Selain memastikan implementasi protokol kesehatan (prokes), sertifikasi CHSE, QR Code PeduliLindungi dan manajemen pengaturan sesuai  aturan pemerintah, rombongan juga memastikan seperti apa SOP mitigasi penanganan wisatawan yang terindikasi positif saat berwisata. Dari pengecekan di lapangan, semua akomodasi wisata tersebut dipastikan telah siap dan secara matang mempersiapkan diri menyambut open border internasional.

Ketua Komisi II DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, SH., didampingi jajaran anggota komisi lainnya, menyampaikan, dengan dibukanya pariwisata internasional ke Bali, pihaknya berharap sektor pariwisata Bali dan Badung bisa bangkit kembali. Karena harus disadari bahwa lokomotif penggerak perekonomian masyarakat Badung dan Bali adalah mengandalkan sektor pariwisata. Untuk itu, setiap pihak dan elemen masyarakat diajak untuk jangan lengah dan tetap disiplin menjaga kesehatan, mengingat dari analisa sejauh ini virus Covid-19 belum bisa dipastikan berakhir. “Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan kita. Walaupun Covid belum sirna, namun kita harapkan itu bisa ditekan agar kondisinya melandai dan ekonomi bisa segera pulih”imbaunya.

Berkaitan dengan itulah, pihaknya ingin mengetahui kesiapan stakeholder kepariwisataan dalam menyambut kunjungan wisata. Baik dengan menerapkan prokes yang ketat, mengantongi sertifikat CHSE, dan manajemen pengaturan di lapangan. 

Dari hasil pengecekan, pihaknya bersama anggota Komisi II DPRD Badung memberikan apresiasi karena usaha terkait telah menerapkan segala imbauan dan arahan dari pemerintah dengan baik, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi. “Pada umumnya, mereka sudah-sangat siap. Baik itu mengimplementasikan prokes, QR Code, sertifikasi CHSE dan aturan lainnya yang dilakukan secara ketat dan disiplin. Regulasi, sarana dan prasarana, serta internet sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Selain itu, koordinasi di lapangan diakuinya juga sangat baik. Dimana SOP penanganan dan alur skema sudah dimatangkan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Atas kesiapan itu, Pemkab Badung melalui eksekutif dan legislatif menyatakan bahwa Kabupaten Badung sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan internasional. Sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan pengusaha diakuinya merupakan tiga pilar penting dalam pemulihan pariwisata. Pihaknya berharap hal itu bisa terjaga dengan baik, sehingga apapun yang terjadi di lapangan bisa diatasi dengan baik.

Ditegaskannya, inspeksi tersebut bukanlah menyasar 4 hotel dan restoran itu saja. Melainkan juga menyasar UMKM, kafe, pedagang, pasar tradisional dan lainnya yang akan diagendakan kedepan. Namun hal itu tentu tidak bisa dilakukan menyeluruh, sehingga akan diambil perwakilan yang merepresentasikan kondisi di lapangan.

Untuk diketahui, dalam inspeksi tersebut sejumlah Anggota Komisi II DPRD Badung yang hadir diantaranya, I Made Wijaya, SE, I Gusti Lanang Umbara, S.Sos, I.G.A. Agung Inda Trimafo Yudha, Wayan Luwir Wiana, Ni Luh Kadek Suastiari, SE. Turut mendampingi Kadiskominfo Badung IGN Gede Jaya Saputra, Camat Kutsel Ketut Gede Arta, Kabid Industri Pariwisata Disparda Badung Ngakan Tri Ariawan,  Kepala UPTD Puskesmas Kuta Selatan dr IGNB Sastrawan, dan Kabid Lalulintas Dishub Badung Made Gede Agus Wiryantara. (MBP)