Mahasiswa Nusantara “Berebut” Lawar di Rusunawa Unud

 Mahasiswa Nusantara “Berebut” Lawar di Rusunawa Unud

Para Mahasiswa Inbound tampak antusias mengikuti proses pembuatan lawar oleh I Nyoman Yasa dari Sekaa Ebat, Desa Adat Mengani, Minggu (23/10/2022). (Foto: Hms Unud)

MANGUPURA – Baliprawara.com

Selain mengenalkan budaya dan daerah wisata, mahasiswa inbound PMM 2 di Universitas Udayana (Unud) juga dikenalkan dengan kuliner lokal Bali seperti lawar. Keriuhan pun tercipta kala para mahasiswa ini diajak ikut mengolah lawar dan memanggang sate. Mereka berebut untuk mencicipi kuliner unik yang kaya rasa ini, di rumah susun untuk mahasiswa Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Minggu (23/10/2022).

Sebanyak 93 mahasiswa dari 44 kampus dari seluruh Indonesia yang mengikuti pertukaran mahasiswa dalam negeri di Unud, dijamu lima dosen modul dan mahasiswa mentor dengan makan bareng. Para Dosen Modul tersebut yakni, Agus Muriawan Putra, M.Par, Agus Muliantara, M.Kom., Dr. I Made Sarjana, M.Sc., Tri Anggraini Prajnawrdhi, ST., MT., MURP., Ph.D ., dan Komang Rahayu Indrawati, S.Psi.,M.Si. beserta mahasiswa mentor masing-masing.

Modul Nusantara kali ini menghadirkan anggota Sekaa Ebat dari Desa Adat Mengani yang diketuai oleh I Nyoman Yasa. Bersama Sekaa Ebat ini mahasiswa inbound Unud belajar membuat sate lilit dan lawar. Mereka sangat antusias mengikuti workshop kuliner Bali. Acara diawali dengan pengenalah adonan/luluh sate. Nyoman Yasa menjelaskan sate lilit dapat dibedakan menjadi dua sate empol dan sate lilit. Adonan sate empol menggunakan daging ayam murni ditambah bumbu, sedangkan sate lembat adonannya ditambah parutan kelapa secukupnya. “Secara prinsip tidak ada perbedaan fungsi dari dua jenis sate lilit ini, sate empol umumnya dibuat untuk acara pesta atau resepsi,” jelasnya.

 

Mahasiswa dibagi menjadi lima kelompok, selanjutnya masing-masing kelompok diberi dua jenis adonan luluh sate untuk dililit. Usai membuat sate lilit, mahasiswa memanggang sendiri sate tersebut. Disela-sela manggang sate, mahasiswa belajar meracik lawar yang bahannya sudah disiapkan I Nyoman Yasa. Ada dua jenis lawar yang disiapkan yakni lawar paku (pakis) dan lawar nangka. Nyoman Yasa menjelaskan lawar menggunakan basa rajang dengan jenis-jenis bumbu masakan yang lengkap seperti kunyit, kencur, lengkuas jahe dan juga cabe.

Selain kuliner Bali, mahasiswa modul nusantara di Unud juga diperkenalkan cara membuat penjor, serta workshop surfing. Tri Anggraini, Ph.D yang mendampingi mahasiswa workshop membuat penjor di Sripala Hotel and Resort, Sanur pada Sabtu (08/10/2022), dan workshop surfing di Bali Green Surf Seminyak pada Sabtu (15/10/2022).

Koprodi Arsitektur FT Unud itu menjelaskan mahasiswa sangat antusias ikut workshop membuat penjor dan surfing. “Saat ikut workshop surfing mahasiswa nggak nyangga bisa melakukan olahraga yang tergolong esktrim ternyata fun dan aman. Hal ini dikarenakan mahasiswa dibimbing instruktur surfing berpengalaman dan berlisensi,” tegas Tri Anggraini. Ditambahkan, selain workshop surfing mahasiswa juga mendapat modul refleksi tentang keselamatan berwisata pantai oleh pemilik Bali Green Surf Seminyak Komang Kariasa.

Kegiatan modul nusantara akan diberlanjut pada akhir Oktober 2022 dengan berbagai kegiatan. Salah satunya kelompok A yang didampingi Agus Muriawan Putra, M.Par akan menggelar dialog budaya dengan budayawan Dalang Cenkblong, Wayan Nardayana, M.Fill sebagai narasumber. (MBP/Unud.ac.id)

 

See also  Transformasi Tradisi dari Penggunaan Semat ke Staples dalam Majejaitan

tim redaksi

Related post