Kembali Karangasem Dua Kali Diguncang Gempabumi Tektonik M=4,4 dan M=4,5
AMLAPURA – baliprawara.com
Gemabumi Tektonik dengan kekuatan cukup besar, kembali mengguncang wilayah Karangasem, Rabu 14 Desember 2022 pukul 15.39 WITA dan 15.40.18 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa, gempabumi ini memiliki parameter gempabumi pertama M=4,4 dan gempabumi kedua M=4,5.
Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si., episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 8,22° LS; 115,57° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 15 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km, dan Episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 8,24° LS; 115,58° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar naik Flores ( Flores Back Arc Thrust),” katanya ,melalui siaran persnya, Rabu 14 Desember 2022.
Untuk dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem III MMI, Mataram dan Lombok Barat II-III MMI, Denpasar, Gianyar, Kuta, Klungkung, Tejakula, dan Lombok Utara II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Lebih lanjut dikatakan, Gempabumi ini merupakan susulan dari Gempabumi Utama M=5,2. Hingga pukul 17.00 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 69 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitude terbesar M=4,6.
Berkaitan dengan Gempabumi ini, BPBD Karangasem mengklaim gempa yang berpusat di Karangasem tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung “Menindaklanjuti gempa Selasa malam, kami berkoordinasi dengan Pos Pengamat Gunung Api bahwa rentetan gempa tektonik di kabupaten Karangasem tanggal 13-14 Desember 2022 tidak berkaitan pada aktivitas Gunung Agung,” jelas Kalak BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa, dikonfirmasi terpisah.
Arimbawa menambahkan, untuk saat ini berdasarkan data yang relevan, menunjukkan aktivitas Gunung Agung, tidak terlihat tanda-tanda peningkatan aktivitas.”Untuk Itu diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk tenang, dan tidak terpengaruh dengan informasi yang bukan berasal dari pemerintah,” ucapnya.
Terkait update data pascagempa di Karangasem, BPBD Karangasem merilis, sebanyak 42 kerusakan bangunan yang terjadi di 42 titik, dari 16 desa di 6 Kecamatan. Sementara, untuk estimasi kerugian diperkirakan mencapai Rp 246.000.000. (MBP6)