Nyejer Tiga Hari, Pujawali Pura Uluwatu Digelar di Madya Mandala

MANGUPURA – baliprawara.com

Prosesi pujawali di Pura Uluwatu, Selasa 24 Januari 2023, bertepatan dengan Anggara Kasih Medangsia, biasanya digelar di utama mandala, digeser di madya mandala. Pasalnya, di area Utama Mandala pura Uluwatu, sedang dilakukan perbaikan pada Meru Tumpang Tiga, pasca terbakar akibat tersambar petir pada bulan November 2022.

Menurut Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, pujawali ini dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba dari Griya Lebah Abiansemal Badung. Pada Pujawali ini, juga digelar bendu guru piduka, sebagai bentuk upacara permohonan atas kesalahan yang telah dilakukan. 

Terkait prosesi puncak Pujawali, memang digelar di Madya Mandala, karena saat ini masih berproses untuk perbaikan meru tumpang tiga di Utama Mandala. “Saat ini prose perbaikan pada Meru Tumpang Tiga yang terbakar, masih berproses. Pada pujawali ini, juga digelar bendu guru piduka, sebagai bentuk upacara permohonan atas kesalahan. Pujawali ini dipuput oleh Ida Pedanda saking Griya Tegal Sari, dan Ida Pedanda saking Griya Lebah Abiansemal,” katanya Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini.

Lebih lanjut kata dia, seperti pujawali sebelumnya, kawasan DTW Uluwatu yang juga menjadi destinasi untuk pementasan Kecak, kepada pemedek, diharapkan bisa menyesuaikan jam untuk tangkil, agar tidak terjebak kemacetan. Pasalnya, kata dia, di DTW Uluwatu, juga ramai kunjungan wisatawan.

Pihaknya kembali mengimbau kepada pemedek yang akan tangkil, agar tidak membawa tempat sarana upacara berupa kantong plastik. Begitu juga untuk nunas tirta, agar membawa tempat tirta dari rumah masing-masing. Ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik selama prosesi persembahyangan. 

Sementara itu  Panglingsir  Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon  Pura Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau sering disapa Turah Joko, menyampaikan, terkait persembahyangan saat pujawali, mulai Selasa (24/1) sampai penyineban, Jumat (27/1), dilakukan atau difokuskan di Jaba Tengah atau Madya Mandala. Sementara, setelah semua proses pada puncak Pujawali selesai, baru pamedek diizinkan untuk melakukan persembahyangan dari area madya mandala. “Saat prosesi puncak pujawali digelar, pemedek yang tangkil, dipersilakan melakukan persembahyangan di penyawangan di bawah,” ucapnya. 

Puncak Pujawali di Pura Uluwatu, dihadiri Sekda Badung, Adi Arnawa dan undangan lainnya.

Prosesi Pujawali ini, diawali dengan mundut Ida Betara Sakti dari Pura Pererepan dengan berjalan kaki menuju Pura Luhur Uluwatu. Pada puncak pujawali ini, juga dihadiri oleh Sekda Badung Adi Arnawa beserta Kadis Kebudayaan Kab. Badung, Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, Penglingsir Puri Jambe Merik Celagi Gendong, Camat Kuta Selatan, Perbekel Pecatu Made Karyana Yadnya, Bendesa Adat Pecatu, Walikota Denpasar 

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung menghadiri sekaligus melaksanakan persembahyangan saat karya pujawali di Pura Luhur Uluwatu. Turut dihadiri Kepala OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung,Ketua TP. PKK Badung, Ketua DWP Badung. Pada kesempatan tersebut mewakili Bupati, Sekda Adi Arnawa menyerahkan dana aci sebesar Rp 200 juta dan juga dipentaskan Tari Wali Rejang Giri Putri yang dibawakan Ketua TP. PKK  Nyonya Seniasih Giri Prasta bersama anggota TP. PKK Badung.

Sekda Adi Arnawa seusai persembahyangan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung berkesempatan hadir saat pujawali di Pura Luhur Uluwatu. Pihaknya berharap, dengan pujawali ini masyarakat Bali diberikan kesejahteraan. “Kita bersama-sama memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Beliau menganugerahkan keselamatan dan kesejahteraan bagi umat semuanya. Semoga pujawali ini berjalan dengan lancar,” harapnya.

See also  Sektor Non Esensial Ditutup dan Resepsi Pernikahan Ditiadakan, Melanggar Akan Ditindak Tegas

Puncak pujawali di Pura Luhur Uluwatu dimulai tanggal 24 Januari selanjutnya nyejer selama tiga hari dan penyineban pada hari Jumat tanggal 27 Januari 2023. Prosesi upacara dilanjutkan pada malam hari sekitar pukul 20.00 wita pada Selasa 24 Januari 2023, Ida Betara Sakti akan kembali ke Peyogan Ida dari Pura Luhur Uluwatu menuju Pura Pererepan Luhur Uluwatu, selanjutnya dilaksanakan upacara maican-ican sesuai dengan Desa mawacara di Desa Adat Pecatu.

Keesokan harinya, dilaksanakan penganyaran secara berurutan pada hari Rabu 25 Januari 2023 penganyaran dari Kecamatan Kuta Utara dan Desa Pecatu, Kamis 26 Januari 2023 bakti penganyaran dari Kecamatan Kuta dan Desa Pecatu, serta Bakti penganyaran dan Penyineban dilaksanakan pada hari Jumat 27 Januari 2023 oleh Kecamatan Kuta Selatan dan Desa Pecatu.  (MBP)

redaksi

Related post