Kebakaran Hebat Hanguskan 35 Unit Rumah Semi Permanen di Dusun Wanasari
DENPASAR – baliprawara.com
Sebanyak 35 unit rumah semi permanen, yang berdiri di atas tanah seluas 1,5 are, ludes terbakar, Selasa 13 Juni 2023, sekitar pukul sekitar pukul 08.30 Wita. Pemukiman warga yang berlokasi di Jalan Kartini, Gang Pura Pasek, Banjar Wangaya Kaja, RT 05, Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini, hangus terbakar dalam dalam waktu 3,5 jam.
Sebagian besar barang berharga milik warga dari 60 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal lokasi tersebut, habis tak bersisa. Termasuk empat unit sepeda motor milik warga. Ratusan warga yang terdampak musibah ini, hanya berharap bantuan dari pemerintah dan donatur yang mau berdonasi.
Kebakaran cukup besar ini, juga mengakibatkan satu orang warga bernama Ruslan Junaidi (56) mengalami luka bakar dan mengalami luka robek pada telapak kaki. Korban luka ini, ternyata merupakan penghuni rumah yang menjadi sumber kebakaran. Atas luka yang dialami, Ruslan akhirnya harus mendapat perawatan intensif di RSUD Wangaya.
Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit, mengatakan, kebakaran yang menimpa puluhan unit rumah semi permanen tersebut diduga akibat kompor gas lupa dimatikan. Yang mana di lokasi juga banyaknya bahan mudah terbakar yang membuat api cepat membesar. Ditambah lagi akses menuju lokasi sempit, membuat tim pemadam kebakaran kesulitan untuk melakukan pemadaman.
“Sebenarnya respons dari tim pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar cepat. Sayangnya tidak bisa masuk sampai ke TKP. Petugas harus sambung selang menuju ke titik api dari Jalan Kartini sekitar 200 meter sampai ke ujung lokasi kebakaran. Kerugian yang ditimbulkan belum diketahui karena masih dihitung pihak berwenang,” ungkap Iptu Carlos.
Sementara salah seorang korban mengaku bernama Radia (50) ditemui di lokasi TKP mengatakan, pada saat awal kejadian dirinya sedang mengikuti pertemuan di Santi Graha. Ibu rumah tangga yang bertugas sebagai ketua Posyandu di RT 05 Dusun Wanasari kaget saat melihat ada status WA dari warga tentang kebakaran di lingkungan tempat tinggalnya.
Melihat informasi tersebut, Radia kemudian bergegas pulang ke rumah meninggalkan pertemuan. Sampai di rumah api sudah besar dan sudah melalap atap bangunan rumahnya di ujung selatan pemukiman itu. Melihat api yang melalap rumahnya, ia terpaksa pasrah. “Saya sudah tidak punya apa-apa lagi. Tinggal pakaian di badan saja,” katanya sedih.
Radia mengungkapkan kebakaran awalnya terjadi di rumah Ruslan Junaidi yang berada di sebelah utara pojok barat. Kebakaran itu terjadi diduga akibat kelalaian dari penghuni rumah. Sebelum kejadian Junaidi goreng ikan. Belum selesai goreng, pria sebatang kara itu pergi ke kios untuk belanja dan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala.
Radia menceritakan pemukiman seluas 1,5 are itu sudah ada sejak 1963. Semua penghuni di sana kontrak tanah lalu bangun rumah semi permanen. Pada awalnya dahulu tidak terlalu padat. Berjalannya waktu makin banyak orang yang kontrak dan bangun rumah.
“Tanah ini milik pak Putu. Saya tidak tahu nama lengkapnya. Banyak orang ngontrak tanah di sini karena murah. Ada yang bayar perbulan dan ada pula bayar pertahun. Kontrakannya murah. Saya sebulan Rp 28.000. Ada yang Rp 30.000 dan lainnya. Tergantung luas tanah,” bebernya. (MBP)