Lestarikan Nilai-nilai Budaya Bali, Disbud Badung Gelar Pelatihan Nyurat Lontar Bagi Generasi Muda
MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Kebudayan (Disbud), berkomitmen untuk terus mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya Bali. Salah satunya melalui Pelatihan Nyurat Lontar Bagi Generasi Muda di Kabupaten Badung.
Untuk tahun 2023 ini, pelatihan Nyurat Lontar ini digelar di 3 sekolah di Badung. Untuk kegiatan pertama, pelatihan digelar di Sekolah SMPN 5 Abiansemal, yang dibuka Rabu 12 Juli 2023. Sementara, untuk dua kegiatan lain, akan digelar di SMPN 2 Kuta Utara, dan ditutup di SMP 2 Abiansemal.
Menurut Kadisbud Badung Gde Eka Sudarwitha, kegiatan ini merupakan program dinas kebudayaan, yang selaras dengan program dari Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, sesuai dengan Undang-undang no 5 tahun 2017, tentang pemajuan kebudayaan, yang juga selaras dengan kebijakan Gubernur Bali. Dipilihnya media lontar, adalah sebagai upaya pelestarian budaya Bali, sehingga kedepan bisa lebih berkembangkan lagi.
Kegiatan ini digelar dengan harapan agar kedepan bisa menjadi pelajaran muatan lokal. Sehingga ini nantinya bersifat pelajaran buka pelatihan, agar ini bisa selaras dengan visi misi Bupati Badung, dan gubernur sebagai upaya pemajuan budaya. Tahun Ini digelar di tiga sekolah saja. Namun untuk tahun-tahun berikutnya, akan terus dikembangkan ke seluruh sekolah di Bali. Termasuk juga pengembangan pelestarian budaya lain. “Kita harapkan ke depan ini bisa menjadi pelajaran muatan lokal di Badung,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator tim Pelatih Nyurat Lontar, I Ketut Sudarsana, mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, yang tahun ini digelar di 3 sekolah di Badung. Kegiatan Nyurat Lontar ini, kata Sudarsana yang juga Bendesa Adat Kapal ini, merupakan upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur. Selain itu, ini juga berkaitan dengan nuansa adat dan budaya yang sangat penting dalam penegakan, mengajegkan dan mempertahankan keberadaan Hindu di Bali. Hal itu menurutnya karena aksara-aksara Bali yang ditulis pada daun lontar, itu banyak memuat tentang ajaran-ajaran hindu. Termasuk juga tentang etika-etika ajaran budi pekerti, serta ajaran-ajaran nilai-nilai budaya.
“Dengan demikian pengembangan aksara Bali ke depan, sangat penting sekali dilestarikan. Karena semua ajaran-ajaran kehinduan yang ada di Bali khususnya, itu tersurat di dalam daun lontar. Kalau ini tidak bisa dilestarikan. berarti naskah-naskah kuno yang ada di masing-masing masyarakat, nantinya akan menjadi barang yang tidak bermanfaat,” ucapnya.
Dengan kegiatan ini, pihaknya sangat sependapat dengan upaya dari pemerintah yang dijembatani oleh dinas Kebudayaan Badung, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Terutama agar keberaksaraan di Bali itu tetap bisa dipertahankan, demi mengajegkan, mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada.
Untuk tiga sekolah yang ditunjuk menggelar pelatihan ini yakni, SMPN 5 Abiansemal, SMPN 2 Kuta Utara, dan SMPN 2 Abiansemal. Untuk jumlah peserta dari masing-masing sekolah, diwakili oleh sebanyak 40 orang. Semua fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan ini, disediakan oleh dinas kebudayaan.
Kepala Sekolah SMPN 5 Abiansemal, I Made Suardana, yang ditemui disela kegiatan mengatakan, berkaitan dengan kegiatan pelatihan nyurat lontar yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan kabupaten Badung, pihaknya sangat berterimakasih. Dimana kegiatan ini digelar disekolah SMPN 5, yang menjadi kegiatan pertama tahun ini.
Kegiatan ini kata dia, merupakan upaya untuk melestarikan budaya, khususnya dalam menulis lontar agar siswa bisa melakukan dengan baik. Sehingga mereka tidak meninggalkan budaya, dan tahu seperti apa kemampuan mereka dalam menulis lontar.
“Pada intinya kegiatan ini sangat positif. Dan kami berharap kegiatan seperti ini bisa digelar berkelanjutan, dengan harapan, murid-murid kami bisa mengembangkann kompetensi mereka, sehingga bisa menjadi juara dalam setiap kegiatan lomba yang digelar,” harapnya. (MBP/a)