Gubernur Koster Sampaikan Pidato Perdana, Kutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan

 Gubernur Koster Sampaikan Pidato Perdana, Kutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan

DENPASAR -baliprawara.com

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pidato perdana pada sidang istimewa DPRD Bali Selasa (4/3). Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta berjanji akan membangun Bali lebih kenceng lagi lima tahun ke depan. Dalam membangun Bali, Koster menyebut ada pesan leluhur yang mesti dipakai pijakan, yakni pentingnya menjaga keseimbangan antara alam dan manusia.
Gubernur asal Sembiran Buleleng ini di hadapan Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta seluruh anggota DPRD Provinsi Bali dan para undangan yang hadir, menyampaikan program strategis 5 tahun ke depan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Dalam Bali Era Baru untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bali. 
Disampaikan bahwa pembangunan Bali 5 tahun ke depan akan berlandaskan pada pesan luhur warisan nenek moyang, yang mengajarkan keseimbangan antara alam, manusia, dan budaya.
Koster juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak karena dirinya kembali dipercaya bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta memimpin Bali.
Keberhasilan dalam memenangkan pilkada serentak ini merupakan anugerah luar biasa dari Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara Sasuhunan, Ida Dalem Raja-raja Bali, Guru-guru Suci, Lelangit, dan Leluhur Bali. Karena itu, pembangunan Bali tidak boleh keluar dari koridor wejangan leluhur yang telah diwariskan kepada kita.
Koster juga menyinggung filosofi Sad Kerthi sebagai fondasi pembangunan Bali, yang mencakup penyucian dan pemuliaan enam elemen utama kehidupan yakni Atma Kerthi (jiwa), Segara Kerthi (laut), Danu Kerthi (air), Wana Kerthi (hutan), Jana Kerthi (manusia), dan Jagat Kerthi (alam semesta).
Dalam menjaga keharmonisan hubungan manusia dan alam, Gubernur Koster mengutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan yang berisi peringatan leluhur tentang pentingnya menjaga kelestarian gunung, laut, dan keseimbangan alam. Menurutnya, jika prinsip ini diabaikan, Bali akan menghadapi ancaman serius seperti kerusakan lingkungan, degradasi budaya, dan ketimpangan ekonomi yang semakin tajam.
“Wejangan leluhur itu memiliki filosofi yang sangat mendalam bahwa manusia itu adalah alam itu sendiri. Karena itu alam harus dirawat dan dilestarikan. Kalau dirusak, sama artinya merusak diri sendiri,” ujarnya.
Dikatakan, dalam membangun Bali ke depan, berbagai tantangan menghadang, seperti alih fungsi lahan, ancaman ketersediaan air bersih, kemacetan lalu lintas, persoalan sampah, meningkatnya kasus kriminal, narkoba dan prostitusi, serta praktik pembelian aset menggunakan nama warga lokal oleh pihak asing.
Kata Koster, Bali harus dijaga agar tetap menjadi Padma Bhuwana, pusat spiritual dunia, bukan sekadar destinasi wisata yang dieksploitasi.
Di bagian lain Koster juga memaparkan bahwa ekonomi Bali tumbuh sebesar 5,48% pada tahun 2024, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,03%. Pariwisata masih menjadi penyumbang terbesar, dengan 6,4 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali sepanjang tahun lalu, memberikan kontribusi besar terhadap devisa nasional.
Namun, ia mengingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada pariwisata adalah risiko besar bagi stabilitas ekonomi Bali. Karenanya Koster menegaskan perlunya transformasi ekonomi yang lebih seimbang dengan memperkuat sektor pertanian, industri kreatif, dan ekonomi berbasis digital.
Ketimpangan ekonomi antara wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dengan luar Sarbagita juga menjadi sorotan. Sebanyak 86% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Ke depan ini perlu mendapat perhatian serius.
Sebagai landasan kebijakan 2025-2030, Koster menegaskan bahwa pembangunan Bali akan dijalankan dengan prinsip Trisakti Bung Karno. Mengurangi ketergantungan pada pariwisata dengan memperkuat sektor produktif lainnya. Termasuk energi listrik. Bali harus bisa mandiri di bidang energi listrik.
Koster mengajak seluruh elemen masyarakat Bali untuk bersatu menjaga keharmonisan dan menjalankan pembangunan dengan spirit gotong royong sesuai ajaran leluhur.
Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, mengucapkan selamat atas dilantiknya Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Giri Prasta oleh Presiden Prabowo dan selanjutnya menyampaikan pidato perdana pada sidang istimewa DPRD Bali. “Kami yakin Gubernur Koster dan Wakil Gubernur Giri Prasta mampu menata pembangunan Bali secara fundamental dan komprehensif sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, ” ujarnya.
Pada periode pertama kepemimpinannya, Gubernur Koster sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur seperti sort-cut dan lain-lain. Ini sangat menggembirakan, karena pembangunan itu secara nyata dirasakan masyarakat. (MBP2)

See also  Kolaborasi Tari dan Teater Sanggar Kalpasastra-Kim Naamseek Korsel, di Festival Seni Bali Jani V 2023

Redaksi

Related post