Paguyuban Drama Gong Lawas Beri Klarifikasi Polemik Petruk, Tampil dengan Garapan “Sanan Tuak” di PKB 2025

 Paguyuban  Drama Gong Lawas Beri Klarifikasi Polemik Petruk, Tampil dengan Garapan “Sanan Tuak” di PKB 2025

Paguyuban Drama Gong Lawas melakukan latihan untuk persiapan tampil dalam ajang PKB 2025.

DENPASAR – baliprawara.com

Meredam pemberitaan yang semakin simpang siur, Peguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas (DGL) akhirnya mengeluarkan statemen resmi terkait Petruk tidak tampil dalam ajang Pesta
Kesenian Bali (PKB) ke 47 tahun 2025 dan mundurnya Petruk Cs dari Paguyuban. Kemudian di ajang PKB 2025, Paguyuban Drama Gong Lawas tampil dengan garapan drama gong berjudul “Sanan Tuak”.

Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Minggu (8/6), Paguyuban Drama Gong Lawas melalui Ketua Peguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, S.H., M.Kn. menceritakan mulai ikhwal rencana pentas di PKB ke-47 tahun 2025, kemudian mendapat jadwal pentas pada 2 Juli 20205.

Dikatakan, sebagai paguyuban yang memiliki visi dan misi melestarikan seni budaya Bali, Paguyuban Drama Gong Lawas menyambut gembira datangnya perhelatan PKB. Karena itu jauh hari sebelum PKB, Paguyuban Drama Gong Lawas mengajukan surat permohonan kepada Disbud Bali agar mendapatkan jadwal pentas pada PKB 2025. Bulan April 2025, Paguyuban Drama Gong Lawas mendapatkan pemberitahuan bahwa atas pertimbangan tertentu tidak mendapatkan jadwal pada PKB. Menyadari hal tersebut dan keinginan bagi para seniman Drama Gong Lawas untuk bisa berpartisipasi dalam PKB 2025, dan juga untuk menjawab kerinduan masyarakat akan hadirnya Drama Gong Lawas dalam PKB 2025, akhirnya Paguyuban Drama Gong Lawas kembali mohon agar diberikan ruang ikut tampil dalam PKB. Akhirnya permohonan disetujui dan mendapatkan jadwal pentas pada Rabu, 2 Juli 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, akan tetapi dengan biaya mandiri.

Sebagaimana peserta atau sanggar lainnya, kemudian pihaknya mendapatkan pengarahan dari para kurator mengenai standar umum bagi para seniman yang akan tampil dalam hajatan PKB agar tontonan yang ditampilkan bisa menjadi tuntunan. Khususnya untuk Drama Gong Lawas ada beberapa catatan penting yang harus diikuti dan ditekankan yaitu wajib mengambil tema “Jagat Kerthi”.
Kemudian sangat ditekankan mengenai penggunaan tata bahasa, tata laku dan tata busana yang baik. Di panggung tidak boleh berkata kasar, tidak memisuh, tidak boleh bertutur kata yang tidak senonoh atau porno.
Tidak boleh ada promosi dan lebih ditujukan kepada edukasi(pendidikan).
Arahan-arahan yang disampaikan oleh Tim Kurator adalah merupakan standar umum bagi peserta/sanggar yang akan tampil di PKB dan tidak berlaku terhadap drama gong saja, tetapi juga terhadap seni tradisi lainnya.
Paguyuban Drama Gong Lawas
menerima baik arahan tersebut dan komitmen mendukung program
pemerintah dalam pelestarian seni budaya Bali dan juga mendukung
pembinaan-pembinaan dan arahan-arahan yang diberikan untuk tujuan yang lebih baik. Terlebih pula pihaknya menyadari bahwa drama gong
sarat dengan esensi anggah ungguhan bahasa Bali halus dan pencerminan
etika dan tata kehidupan di masyarakat sehari-hari.
Terkait hal tersebut, dari evaluasi Tim Kurator pada PKB tahun
lalu tahun 2024, Drama Gong Lawas masih dianggap melakukan dialog-dialog yang tidak sepatutnya dikeluarkan.
Berdasarkan hal-hal tersebut pengurus Drama Gong Lawas segera mengadakan rapat dan juga minta pertimbangan kepada para pembina dan beberapa seniman dalam Drama Gong Lawas. Akhirnya mengambil keputusan bahwa untuk pementasan Drama Gong Lawas pada PKB 2025 dengan berat hati tidak mengikutkan Kak Petruk Cs. dengan pertimbangan tidak ada yang berani menjamin bahwa ungkapan-ungkapan sebagaimana ditekankan oleh tim kurator tidak terjadi lagi. Akan tetapi untuk pagelaran-pagelaran lainnya selain di PKB tetap akan dilibatkan untuk menghibur masyarakat.
Kesepakatan pengurus tersebut sudah disampaikan dengan cara yang baik, dari hati ke hati kepada Kak Petruk, Cs.
Setelah dijelaskan Kak Petruk Cs. memahaminya. Yang bersangkutan menyatakan karena sudah usia tidak bisa mengontrol ucapan ucapannya di panggung sebagaimana telah ditekankan oleh tim kurator dan kemudian Pekak Petruk Cs. menyatakan mengundurkan diri secara baik-baik dari Paguyuban Drama Gong Lawas.
Atas keputusan yang diambil oleh Kak Petruk Cs, Paguyuban Drama Gong Lawas
telah berusaha untuk meminta tidak perlu mengundurkan diri karena untuk pentas yang lainnya tetap akan kami libatkan. Akan tetapi mereka tetap bersikukuh untuk mengundurkan diri secara baik-baik.
Beberapa hari kemudian setelah terdengar Kak Petruk Cs. tidak akan tampil lagi dalam perhelatan PKB 2025, di medsos akhirnya menjadi polemik yang ramai dan bahkan sangat viral. Atas kondisi tersebut dan juga ada permintaan dari bcberapa media pada hari Rabu, 4 Juni 2025 yang lalu Paguyuban Drama Gong Lawas
telah memberikan klarifikasi kepada media agar bisa disampaikan kepada
masyarakat.
Beberapa hari kemudian polemik menjadi bertambah ramai, ada postingan di medsos, bahwa Gubernur meminta agar sanggar/paguyuban menampilkan kembali Kak Petruk Cs. pada PKB. Atas himbauan tersebut Paguyuban Drama Gong Lawas sudah melakukan pendekatan dari hati ke hati kepada Kak Petruk Cs. Tetapi karena pertimbangan tertentu, Kak Petruk Cs. tidak berkenan tampil kembali.
Paguyuban Drama Gong Lawas pun tidak bisa memaksa dan menghormati keputusan Kak Petruk Cs.
Jadi, ditegaskan Panitia PKB atau Tim Kurator tidak ada yang melarang tampilnya Kak Petruk Cs. asal bisa memenuhi kriteria dan arahan yang
ditekankan oleh Team Kurator.
Pihaknya juga sangat menyesalkan tidak tampilnya Kak Petruk
Cs. ada yang mengait-ngaitkan dengan masalah politik.
“Kami tegaskan bahwa semua itu tidak ada kaitannya dengan masalah
politik. Paguyuban Drama Gong Lawas dari awal pembentukannya tetap komitmen dan berjalan lurus hanya dengan tujuan untuk mengajegkan
seni budaya Bali khususnya drama gong. Apalagi pengurus Paguyuban Drama Gong bukan merupakan orang
politik, tetapi memang benar-benar pencinta seni drama gong,” pungkas AA Oka Aryana.

See also  Kui Audiensi Wakil Rektor Bidang Akademik Bahas Agenda Kegiatan Internasional dan Pelaksanaan Program Internasional di Unud

Selaku Ketua Paguyuban, Anak Agung Oka Aryana meminta agar polemik ini segera dihentikan, sehingga para seniman bisa dengan tenang mempersiapkan diri menyambut ajang PKB tahunan yang sangat ditunggu oleh para seniman.
Direncanakan Paguyuban Drama Gong Lawas akan pentas di PKB pada tanggal 2 Juli 2025 mendatang dengan judul garapan “Sanan Tuak”. (MBP2)

Redaksi

Related post