Desa Kedonganan Gelar Upacara Pemahayu Jagat, Melaspas Catus Pata dan Wantilan Desa
Mangupura -baliprawara.com
Desa Adat Kedonganan, Jumat (24/1/2020) melaksankaan prosesi upacara pemelaspas Catus Pata, Pemelaspas Bale Desa dan Penunggun karang. Upacara ini digelar bertepatan dengan rahina Sukra Wage, Tilem Kapitu dalam penanggalan Bali. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan upacara pemahayu jagat dan upacara tawur balik sumpah.
Menurut Bandesa Adat Kedonganan, Dr. I Wayan Mertha, SE., MSi., sebelum dilaksanakan pemelaspasan, pihak Desa melakukan pemugaran terhadap bangunan fisik dari catus pata. Karena kondisi fisik sebelumnya sudah banyak mengalami kerusakan akibat umur bangunan yang sudah lama. Setelah rampungnya pembangunan fisik, barulah dilaksanakan upacara ini.
Dijelaskannya, kegiatan ini bertujuan untuk mengharmoniskan Bhuana Agung dan Buana Alit. Dengan demikian lingkungan di seluruh wilayah Desa Adat Kedonganan bisa menjadi rahayu. “Karya ini juga mengawali pelaksanaan kegiatan karya Ngusaba Desa yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang,” kata Mertha didampingi Penyarikan, I Made Sumerta. Se., MM., Ak.
Lebih lanjut kata Bendesa yang juga dosen di Politeknik Pariwisata Bali ini, untuk pendanaan memang bersumber dari Desa Adat. Selain itu, ada juga dukungan dari beberapa usaha-usaha yang ada di desa Adat. Seperti dukungan dari LPD Kedonganan, Pasar Desa, BPKP2k, The Bangsal. “Mereka semua diajak ikut berpartisipasi mendanai, selain juga ada pemasukan lain dari Desa Adat,” lanjutnya.
Dengan selesainya pelaksanaan upacara ini, pihaknya berharap agar lingkungan dan semua masyarakat kedepannya bisa lebih baik lagi. Tidak hanya untuk di libgkungan rumahtangga, namun juga lebih baik dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan. (praw1)
