Aksi Bersih Sampah Laut Sasar Tiga Pantai di Badung, Kementerian Lingkungan Hidup Libatkan 8600 Peserta

 Aksi Bersih Sampah Laut Sasar Tiga Pantai di Badung, Kementerian Lingkungan Hidup Libatkan 8600 Peserta

MenLH, Hanif Faisol Nurofiq, bersama ribuan warga, saat aksi bersih sampah laut di pantai Kedonganan, Minggu 19 Januari 2025.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kementerian Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, kembali menyelenggarakan kegiatan “Aksi Bersih Sampah Laut”, Minggu 19 Januari 2025, di tiga pantai di Kabupaten Badung, yang dipusatkan di Pantai Kedonganan. Aksi bersih sampah laut ini, merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya yang sudah digelar pada Sabtu 4 Januari 2025 dengan melibatkan 2115 peserta saat itu.

Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari aksi bersih sampah laut yang sebelumnya telah dilakukan bersama di Pantai Kuta pada 4 Januari 2025. Pada aksi bersih kali ini, pihaknya melibatkan lebih banyak lagi peserta yang mencapai 8600 orang.

Menteri Hanif menambahkan, pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam menanggulangi sampah plastik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah laut, yang menetapkan target untuk mengurangi sampah laut hingga 70% pada tahun 2025 ini.

Persoalan sampah laut ini kata dia, terjadi karena masih tingginya jumlah sampah yang tidak terkelola, dan masih kurangnya kapasitas pengolahan sampah di daerah, serta pemrosesan akhir yang masih dilakukan dengan metode Open dumping. Sehingga dengan demikian sampah-sampah tersebut, masuk dalam lingkungan perairan dan berakhir di laut, dan kemudian menepi di pantai-pantai Indonesia ini termasuk Bali.

“Provinsi Bali adalah salah satu daerah di Indonesia yang mengalami permasalahan yang cukup serius dengan sampah laut, yang harus segera kita terus selesaikan. Mengingat provinsi Bali merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia,” ucapnya.

Dalam rangka percepatan penyelesaian sampah laut di provinsi Bali, aksi bersih sampah laut yang diselenggarakan di kawasan pantai Kelan, Kedonganan, hingga Jimbaran, sekaligus merupakan rangkaian dari program bulan cinta laut, yang merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, menyambut baik kegiatan bersih sampah ini. Menurutnya program ini juga sejalan dengan program yang telah dijalankan oleh pihaknya dari kementerian, yakni bulan cinta laut. Intinya pada program ini, pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para nelayan. Karena, para nelayan tradisional maupun perusahaan-perusahaan tangkap perikanan laut, selalu membawa logistik ke tengah laut. Oleh karenanya, logistik yang mereka bawa, kemudian dihitung, saat melaut dan kembali itu harus sama.

Yang kedua, pihaknya mengajak mereka untuk ikut peduli sampah, terutama sampah plastik. Ada satu periode di setiap wilayah, para nelayan ini libur atau tidak menangkap ikan. Saat itu, mereka fokus untuk melakukan aksi mengambil sampah plastik di tengah laut, dan sampah plastik yang dikumpulkan itu, akan dibayar senilai harga ikan pada saat itu. “Misalkan harga ikan Rp 15 ribu per kg, maka kita akan bayar 1 kg sampah plastik yang dikumpulkan, sesuai harga ikan per kg. Itu program yang dilakukan kementerian kelautan dan perikanan,” bebernya.

Tak hanya masalah sampah di laut, permasalahan sampah di darat juga menjadi perhatian. Seperti yang disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, pihaknya di Kementerian Pariwisata, sangat konsen terkait penanganan sampah di destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata (DTW). Kemenpar kata dia, saat ini sudah membentuk gerakan yang dinamakan, gerakan wisata bersih. Program ini diharapkan tahun ini bisa berjalan dengan maksimal.

See also  Debat Publik di Badung Digelar di Dua Tempat Berbeda, Paslon dan Undangan Diingatkan Beberapa Larangan

Program ini nantinya akan dilakukan secara pentahelix yang juga melibatkan sejumlah kementerian. Melalui program gerakan wisata bersih ini, pihaknya berharap bisa membentuk ekosistem, tidak hanya berkaitan bersih-bersih, menangani atau membersihkan sampah di destinasi. Namun juga membentuk ekosistem bagaimana masyarakat bisa memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan di DTW.

Pada aksi bersih kali ini, Kementerian LH /Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, juga memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintah Bali, dengan menyerahkan 1 unit truk pengangkut sampah. Selain itu juga diserahkan bantuan
Trash boom atau penghalang terapung untuk menyaring sampah di sungai, untuk mengatasi kebocoran sampah ke laut yang merupakan bagian kerjasama antara pemerintah indonesia dengan pemerintah Uni Emirat Arab. Kali ini juga diserahkan bantuan 1 unit motor pengangkut sampah. (MBP)

 

redaksi

Related post