Badung Ambil Langkah Antisipatif, Pasca Ditundanya Seluruh Penerbangan Tiongkok
Mangupura – baliprawara.com
Pasca pemerintah menunda penerbangan ke dan dari seluruh destinasi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau Mainland China, Pemkab Badung mulai merancang langkah antisipasi. Hal itu diambil supaya tidak sampai berpengaruh signifikan terhadap target PAD kabupaten Badung.
Sehingga dengan demikian Rencana Program Jangka Menengah yang telah terancang juga tidak berpengaruh signifikan dampaknya. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa Selasa (3/2/2020).
Pihaknya menyampaikan, hal ini harus diantisipasi dalam waktu cepat. Supaya dampak yang ditimbulkan tidak berpengaruh, baik dari segi kunjungan, pendapatan dan lain sebagainya. Pihaknya mengakui hal itu tentu menjadi tantangan berat yang dihadapi pihaknya. Terlebih bagi Badung yang 80 persen PAD nya bersumber dari sektor pariwisata. Yang mana 20 persen kunjungan wisatawan ke Badung didominasi oleh wisatawan Tiongkok, sehingga Tiongkok menjadi negara peringkat pertama penyumbang wisatawan ke Badung dan Bali.
Dikatakannya, jika pembatalan penerbangan ke Tiongkok tersebut berlangsung cukup lama, tentunya hal itu bisa berpengaruh besar bagi Badung. Untuk itu, langkah antisipasi memang harus segera diambil. Salah satunya adalah melakukan pengalihan promosi ke negara lain yang potensial. Salah satu negara yang dianggap potensial untuk mengisi kunjungan wisatawan Tiongkok yakni dari negara India. Sebab ia menilai wisatawan India dahulu sempat mengungguli wisatawan Tiongkok, dan saat ini India menempati posisi ketiga wisatawan terbanyak ke Bali setelah Australia.
“Selain India, kedepan kami juga akan menggarap market wisatawan Australi. Sebab negara tersebut merupakan salah satu pangsa pasar utama yang harus dipertahankan,” pungkasnya. (praw)