Badung Pastikan Stok Beras Aman Tiga Bulan Kedepan
MANGUPURA -baliprawara.con
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, mengaku sempat ada kekhawatiran proses panen raya ditengah pandemi Covid-19. Terutama kendala terkait ketersediaan tenaga kerja karena adanya pembatasan sosial yang semakin ketat. Dimana kemungkinan buruh panen dari luar daerah akan sangat langka.
Oleh karena itu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menugaskan para penyuluh lapangan untuk berkoordinasi dengan para pekaseh dan kelompok tani agar memanfaatkan tenaga kerja lokal. Yakni dengan menghidupkan kembali Sekaa Manyi yang sebetulnya jumlahnya cukup banyak dan sudah dibantu oleh pemerintah dengan berbagai peralatan untuk panen.
Sementara, terkait ketersediaan pangan khususnya gabah, berdasarkan estimasi luas panen dan estimasi produksi gabah kering panen (GKP) bulan Maret-Juni akan ada 7.502 Hektar luas panen dengan produksi gabah sekitar 47.577,69 Ton. Dengan estimasi produksi beras sebanyak 29.640,90 Ton. “Dengan estimasi kebutuhan beras sampai Bulan Juni sekitar 20.640,90 ton sehingga dalam tiga bulan kedepan akan ada surplus beras sekitar 9.105,98 Ton, belum termasuk stok gabah di penyosohan beras sebanyak 228,1 ton,” katanya Minggu (5/4) saat meninjau panen raya di Subak Mambal dan Subak Sempidi.
Sedangkan lanjut Wijana, estimasi produksi beras sampai Desember 2020 sekitar 67.260,09 Ton dengan estimasi kebutuhan sekitar 62.772,42 Ton. Sehingga kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Badung, akan ada surplus beras 4.487,67 Ton. Berdasarkan hasil monitoring panen raya di sejumlah subak, produksi gabah petani sudah sesuai dengan estimasi. “Produksi gabah kering panen rata-rata 6 sampai 7 ton/hektar. Harapan kita bersama tidak akan ada kendala sehingga produksi beras dipastikan aman,” harapnya. (praw1)