Badung Tunda Festival Budaya ke-15 Tahun Ini, Ternyata Ini Alasannya
MANGUPURA – baliprawara.com
Tahun 2024 ini, Festival Budaya ke-15 yang dinantikan di Kabupaten Badung, Bali, dipastikan batal digelar. Festival tahunan yang rencananya digelar bulan November 2024, akhirnya resmi ditunda dan dijadwalkan digelar bulan April 2025.
Penundaan ini menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung, Gde Eka Sudarwitha, dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung untuk menghindari benturan dengan rangkaian kegiatan kampanye Pilkada, di bulan yang sama. Festival yang awalnya direncanakan pada tanggal 1 hingga 16 November 2024 kata dia, kami geser jadwalnya ke bulan April 2025.
“Kami khawatir jadwal yang telah ditetapkan dapat terganggu oleh berbagai kebijakan terkait kampanye politik, seperti penetapan hari-hari khusus, pengerahan massa, dan kegiatan lain yang berpotensi memengaruhi kelancaran acara,” kata Eka Sudarwitha, Selasa 29 Oktober 2024.
Lebih lanjut dikatakan, Festival tahunan ini, biasanya digelar bertujuan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Mangupura, serta menjadi puncak dari berbagai aktivitas budaya di Kabupaten Badung. Pada semester awal, biasanya diadakan acara budaya serangkaian Nyepi serta Pekan Kebudayaan Bali (PKB) di tingkat desa. Festival Budaya sendiri merupakan acara puncak yang menyatukan hasil kreasi dan seni masyarakat setempat.
“Kami berencana untuk tetap menyelenggarakan Festival Budaya ini sebagai satu-satunya acara besar di tahun 2025. Festival ini juga berfungsi sebagai ajang seleksi atau penjaringan seniman-seniman berbakat yang nantinya akan mewakili Kabupaten Badung dalam PKB,” katanya.
Perubahan jadwal ini dikatakan Eka Sudarwitha, diharapkan bisa memberikan waktu persiapan yang lebih panjang bagi para seniman lokal yang akan tampil. Dengan demikian, tentunya nanti karya-karya dari para seniman ini akan lebih matang dan siap ditampilkan.
Penundaan kegiatan ini ditegaskan Eka Sudarwitha, bukan disebabkan karena kendala terkait anggaran. Namun ia mengungkapkan, kalau Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya telah menganggarkan sebesar Rp 6 miliar untuk mendukung penyelenggaraan festival ini.
“Dari sisi anggaran sebenarnya tidak ada masalah, sudah disiapkan dana sebesar Rp 6 miliar. Ini murni soal waktu dan kenyamanan acara. Kami tidak ingin festival yang telah dipersiapkan dengan baik terganggu oleh peraturan atau kebijakan mendadak yang mungkin muncul selama periode kampanye Pilkada,” tambahnya.
Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung berharap, dengan digesernya jadwal Festival Budaya ke bulan April 2025, nantinya akan dapat berjalan lancar serta menyajikan penampilan yang lebih mendalam bagi pengunjung. Tak hanya itu, kegiatan itu nanti juga sekaligus bisa mempromosikan kekayaan seni budaya lokal Kabupaten Badung. (MBP)